Karsinoma sel skuamosa basaloid, atau BSCC, adalah kanker langka yang paling sering ditemukan di saluran pencernaan dan pernapasan bagian atas. Jenis karsinoma ini dapat berkembang pada kedua jenis kelamin pada usia berapa pun, tetapi kondisinya tampaknya lebih dominan pada pria berusia sekitar 60 tahun. Setelah didiagnosis dengan benar, ahli onkologi umumnya lebih menyukai bentuk pengobatan karsinoma yang agresif, karena karsinoma sel skuamosa basaloid menghasilkan pertumbuhan sel abnormal yang cepat. .
Lidah sering menjadi tempat berkembangnya karsinoma sel skuamosa basaloid, tetapi tumor dapat terbentuk di mana saja di dalam mulut dan kerongkongan. Ahli onkologi juga mencatat pembentukan BSCC pada hidung dan saluran sinus. Kanker dengan cepat menyebar ke kelenjar getah bening leher pada 64 persen kasus, dan hampir setengah dari pasien yang didiagnosis mengalami metastasis ke lokasi tubuh lain termasuk paru-paru, hati, dan sistem genitourinari. Individu biasanya tidak melihat massa yang tumbuh sampai mencapai ukuran lanjut, berukuran antara satu sampai enam sentimeter, dan menyebabkan ketidaknyamanan atau obstruksi.
Ketika diperiksa di bawah mikroskop, sampel jaringan menunjukkan sel basal dan sel skuamosa. Kedua jenis sel harus ada untuk diagnosis definitif. Sel-sel basal muncul sebagai bentuk oval, polihedral, atau bulat dalam formasi roset, pita, atau batang. Batas sel skuamosa hiperplastik biasanya mengelilingi area ini, meskipun sel skuamosa epitel mungkin menyusup ke pembentukan sel basal. Terletak di antara sel-sel mungkin formasi kista diisi dengan darah, cairan, atau jaringan fibrosa.
Karsinoma sel skuamosa basaloid juga dapat menunjukkan nekrosis seluler dan ulserasi jaringan. Basal, skuamosa, atau kedua jenis sel dapat ditemukan pada tumor metastatik. Selain biopsi dan analisis mikroskopis, ahli onkologi juga membedakan karsinoma sel skuamosa basaloid dari tumor skuamosa hiperplastik dengan melacak kadar bahan kimia tertentu, termasuk protein P-53 dan Ki-67. P-53 bertindak untuk menekan pembentukan tumor. Peningkatan kadar protein ini biasanya hadir dalam bentuk bermutasi saat tumor berkembang.
Ki-67, antigen kanker protein, umumnya hadir ketika sel-sel berkembang biak secara tidak normal, seperti halnya tumor kanker. Selain pengenalan tumor, dokter juga melacak jumlah bahan kimia ini selama berbagai tahap pengobatan sebagai sarana untuk mengukur kemajuan. Karena komplikasi karsinoma sel skuamosa basaloid melibatkan metastasis yang cepat, ahli onkologi biasanya lebih memilih intervensi bedah sebagai pilihan utama pengobatan. Perawatan radiasi biasanya mengikuti operasi, dan dokter dapat memilih untuk menggunakan kemoterapi. Prognosis pasien tergantung pada ukuran dan lokasi tumor, kemungkinan metastasis, dan kesehatan individu secara keseluruhan.