Hematopoiesis adalah proses biologis yang digunakan tubuh untuk membuat sel-sel darah baru untuk menggantikan sel-sel yang menua atau yang telah mati. Ini terus berlangsung pada semua manusia yang sehat dan sebagian besar hewan. Prosesnya agak rumit dari sudut pandang ilmiah, tetapi secara umum, ini melibatkan pengembangan dan pengubahan sel yang belum matang, yang dikenal sebagai sel prekursor, menjadi sel darah yang berfungsi. Sel-sel baru ini membantu tubuh melawan infeksi, mencegah pendarahan berlebih, dan membawa oksigen ke jaringan. Ada beberapa jenis sel darah, masing-masing dengan tujuan dan fungsi spesifiknya sendiri; tubuh mengikuti jalur khusus untuk membuat setiap jenis. Ada perbedaan bernuansa tergantung pada tujuan akhir, tetapi prosesnya mengikuti kerangka dasar yang sama, apa pun yang terjadi. Dalam kebanyakan kasus, proses dimulai dengan sel induk sebagai fondasi, dan pertumbuhan terjadi dari sana.
Dasar-dasar Penciptaan Sel Darah
Darah mengalir melalui hampir semua bagian tubuh, dan sel-sel mati dan menua secara teratur — bahkan pada manusia dan hewan yang dianggap muda oleh sebagian besar ukuran lainnya. Siklus penciptaan dan penciptaan ulang ini adalah bagian normal dari kesehatan darah, dan merupakan salah satu cara agar sel tetap aktif dan mampu membawa nutrisi dan partikel lain secara efisien dan efektif.
Tubuh menciptakan sel darah baru di berbagai lokasi tergantung pada usia seseorang. Selama perkembangan janin, hematopoiesis terjadi di hati, limpa dan sumsum tulang. Setelah lahir dan berkembang, sumsum tulang mengambil alih sebagai tempat utama pembentukan sel darah, dan pada masa dewasa, prosesnya sebagian besar disederhanakan ke beberapa tempat utama. Ini termasuk tengkorak, tulang dada, tulang belakang di tulang belakang, panggul, dan tulang paha atas.
Pentingnya dan Signifikansi Sel Induk
Dalam hampir semua kasus, pembuatan sel darah dimulai dengan sel punca. Sel punca juga disebut sebagai sel pluripoten, dan sering dianggap sebagai salah satu “bahan penyusun” kehidupan karena betapa pentingnya mereka dalam menentukan pertumbuhan dan perkembangan di masa depan. Setiap sel pluripoten berfungsi untuk membentuk sel induk baru atau sel prekursor yang pada akhirnya akan membentuk jenis sel darah tertentu.
Jenis Sel
Ketika sel induk berpotensi majemuk membentuk sel prekursor, yang merupakan awal dari proses pembuatan sel darah, biasanya mengambil salah satu dari lima bentuk. Secara khusus, sel darah biasanya diklasifikasikan sebagai eritrosit, monosit, limfosit, granulosit, atau trombosit. Granulosit selanjutnya dibagi menjadi tiga macam sel darah, yaitu neutrofil, basofil dan eosinofil. Setiap jenis sel darah memiliki fungsi khusus yang melindungi tubuh dan membantunya bekerja lebih lancar.
Eritrosit, misalnya, adalah sel darah merah yang bertanggung jawab untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh dari jantung dan paru-paru. Monosit dan limfosit penting untuk melindungi dari serangan virus dan bakteri. Granulosit juga penting untuk sistem kekebalan tubuh, pindah ke tempat infeksi untuk mengkonsumsi racun dan sel asing. Trombosit diperlukan agar darah menggumpal dan terkumpul di tempat perdarahan untuk menggumpal.
Menjaga Keseimbangan
Orang sehat biasanya memiliki proses untuk memastikan bahwa mereka memiliki jumlah yang memadai untuk setiap jenis sel, dan juga untuk memastikan bahwa sel seimbang secara proporsional satu sama lain. Ketika infeksi terjadi, misalnya, atau dalam kasus cedera atau trauma, sel-sel tertentu perlu ditingkatkan – tetapi juga perlu ada pemeriksaan untuk mengembalikan keadaan menjadi normal setelah ancaman berlalu. Tingkat yang sangat rendah atau tinggi dari jenis sel darah tertentu dapat memiliki efek merusak pada tubuh. Salah satu tujuan utama hematopoiesis dari perspektif ini adalah untuk menjaga semuanya tetap stabil, dan untuk mengisi kembali jenis sel tertentu sesuai kebutuhan.
Di Sumsum Tulang
Sumsum tulang juga mengandung kumpulan sel punca yang dapat bekerja untuk membuat lebih banyak sel darah saat dibutuhkan, terutama jika tubuh sedang dalam keadaan krisis. Cadangan ini bertindak seperti gudang sel yang kurang lebih “netral” yang dapat dipanggil dan diaktifkan saat dibutuhkan. Sel yang disimpan di sumsum biasanya dapat menjadi hampir semua jenis sel darah, tergantung pada apa yang dibutuhkan dan di mana. Bagian dari proses hematopoiesis adalah agar tubuh terus menerus membuat sel induk dan sel prekursor baru. Dengan cara ini, tubuh membentuk mekanisme pertahanannya sendiri untuk bereaksi pada saat sakit.