Gangguan pencernaan, yaitu ketidakmampuan untuk mencerna makanan, dapat menyebabkan rasa sakit dan kembung jika tidak ditangani dengan benar. Penyebab paling umum dari gangguan pencernaan adalah refluks, maag, alergi makanan atau makan berlebihan, dan stres. Obat dan modifikasi diet sering diresepkan untuk mengurangi atau mencegah gejala gangguan pencernaan.
Refluks, yang juga dikenal sebagai dispepsia, adalah suatu kondisi yang menyebabkan kembung, mulas, bersendawa, gas, dan regurgitasi asam dan dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mencerna makanan dengan tepat. Gangguan pencernaan yang parah juga dapat didiagnosis sebagai penyakit gastroesophageal reflux (GERD), yang disebabkan ketika asam lambung kembali ke kerongkongan dan menyebabkan rasa terbakar di dada. Seorang dokter mungkin meresepkan obat gangguan pencernaan seperti resep antasida. Jika situasinya cukup serius, pembedahan untuk memperkuat lipatan yang mengarah dari perut ke kerongkongan mungkin diperlukan.
Salah satu penyebab utama gangguan pencernaan lainnya adalah sakit maag. Ketika ada kelebihan asam yang diproduksi oleh lambung, terjadi penumpukan dan lapisan bisa menjadi rusak. Bentuk luka yang menyebabkan rasa sakit di perut dan bagian lain dari saluran pencernaan. Bisul sering ditemukan pada pasien yang juga menderita refluks, dan kombinasi ini menyebabkan rasa sakit dan mulas.
Alergi makanan dan makan berlebihan adalah penyebab paling umum dari gangguan pencernaan. Ketika terlalu banyak makanan yang dikonsumsi dalam waktu singkat, saluran pencernaan mengalami kesulitan untuk memecah makanan. Perasaan kenyang yang tidak nyaman dapat terjadi dan sendawa atau gas yang berlebihan juga merupakan gejala umum. Untuk alergi makanan, sistem pencernaan tidak mengandung enzim yang diperlukan untuk memecah makanan menjadi partikel yang cukup kecil untuk digunakan sebagai bahan bakar. Ketika ini terjadi, tubuh tidak dapat menyerap nutrisi yang tepat dari makanan dan gangguan pada saluran pencernaan yang terjadi dapat menyebabkan diare.
Jika alergi makanan atau makan berlebihan menjadi penyebab gangguan pencernaan pasien, dokter mungkin meminta modifikasi diet. Makanan yang memperparah gejala gangguan pencernaan dihilangkan dan diganti dengan makanan yang lebih mudah dicerna. Disarankan makan lebih sering dengan porsi lebih kecil daripada tiga kali makan besar per hari. Dengan makan makanan kecil lebih sering, saluran pencernaan tidak kewalahan.
Stres adalah salah satu penyebab gangguan pencernaan yang mungkin paling sulit dikendalikan. Ketika seorang pasien menderita tingkat stres yang tinggi selama periode waktu yang lama, hal itu dapat memanifestasikan dirinya dalam gangguan pencernaan dan gejala fisik lainnya. Setelah didiagnosis, dokter sering menyarankan pasien menemukan cara untuk menghilangkan stres mereka melalui teknik koping dan pengobatan.