Apa Penyebab Paling Umum dari Gangguan Pencernaan dan Diare?

Ada banyak hal yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan diare terjadi bersamaan, tetapi sebagian besar masalahnya adalah terkait makanan. Makan terlalu banyak, memilih makanan yang berminyak atau sangat asam, atau mengonsumsi racun atau makanan basi semuanya dapat berkontribusi. Kecemasan dan depresi juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan, dan masalahnya juga bisa disebabkan oleh kondisi medis seperti gangguan refluks gastroesofageal (GERD) atau dispepsia. Wanita hamil seringkali lebih rentan mengalami kedua hal tersebut secara bersamaan. Berbagai masalah dan masalah medis lainnya dapat mencakup diare dan gangguan pencernaan sebagai gejala, tetapi dalam kebanyakan kasus ini hanyalah dua dari banyak masalah lainnya. Mendapatkan bantuan medis atau setidaknya pemeriksaan menyeluruh adalah cara terbaik bagi orang untuk mengesampingkan sesuatu yang serius.

Masalah Terkait Makanan

Gangguan pencernaan dan diare paling sering disebabkan oleh perubahan kebiasaan makan. Mengkonsumsi terlalu banyak makanan pada satu waktu, atau makan terlalu banyak lemak, sering menyebabkan reaksi tubuh yang tidak nyaman ini, dan makan terlalu cepat dapat memiliki efek yang sama. Makanan tertentu juga bisa memicu gejala ini. Alkohol, daging merah, lemak, dan kafein telah diketahui dapat merangsang iritasi usus dan mengubah proses pencernaan. Pemanis buatan dan produk susu juga dapat menyebabkan rasa sakit dan gejala lain yang terkait dengan diare dan gangguan pencernaan pada beberapa orang.

Dalam sebagian besar kasus ini, gejala seseorang biasanya akan hilang dengan sendirinya saat tubuh menyesuaikan atau beradaptasi. Ketika gejala berlanjut atau memburuk setelah beberapa hari, seorang profesional medis harus dihubungi untuk menyingkirkan kondisi serius. Dehidrasi sering menjadi perhatian jika diare tidak segera diobati, terutama pada anak-anak.

Kecemasan dan Depresi

Banyak peneliti juga percaya bahwa ada hubungan antara kecemasan dan masalah pencernaan. Kecemasan yang akut atau berlangsung lama dapat menyebabkan asam lambung bergejolak dan mengiritasi usus, dan orang yang makan sambil mengalami stres juga lebih rentan terkena diare. Jumlah udara yang dihirup seseorang saat mengonsumsi makanan saat tertekan, seperti saat menangis, dapat menyebabkan kembung dan gejala gangguan pencernaan lainnya juga. Stres itu sendiri juga diketahui dapat merangsang gejala-gejala ini, dan masalah usus sering juga merupakan gejala depresi.

Gangguan Refluks Gastroesofageal

Penyebab potensial lain dari dua masalah terkait ini adalah gangguan refluks gastroesofageal, yang juga dikenal dengan singkatannya, GERD. GERD menyebabkan perut mendorong isinya kembali ke saluran esofagus, menciptakan rasa sakit dan berbagai gejala lainnya. Ini sangat dapat diobati dengan obat-obatan, meskipun sering juga dapat dicegah melalui modifikasi gaya hidup, seperti mengubah pola makan untuk memasukkan lebih banyak serat dan biji-bijian dan berusaha untuk berolahraga lebih sering.

Dispepsia Fungsional

Dalam beberapa kasus, pasien mungkin mengalami gangguan pencernaan dan diare karena faktor internal yang unik pada tubuh mereka sendiri. Salah satu yang paling umum adalah kondisi yang dikenal sebagai gangguan pencernaan nonulcer, atau dispepsia fungsional. Ini terjadi ketika tubuh pasien tidak dapat mendorong makanan melalui saluran pencernaan dengan baik. Jenis operasi tertentu juga dapat menyebabkan gejala-gejala ini tergantung pada bagaimana tubuh menyembuhkan dan bagaimana jaringan parut terbentuk di sepanjang saluran pencernaan.
Perhatian Khusus untuk Wanita Hamil

Kehamilan adalah penyebab potensial lainnya. Peningkatan asupan cairan atau makanan seringkali dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada ibu hamil, dan perubahan hormonal dapat menyebabkan masalah pencernaan. Persalinan itu sendiri dapat memicu gejalanya juga. Jika seorang wanita mengalami gejala-gejala ini saat hamil, penyedia layanan kesehatannya mungkin dapat memberikan bantuan dengan obat-obatan atau tip yang dipersonalisasi untuk meminimalkan gejala.

Sebagai Gejala Kondisi Lain
Banyak penyakit yang berbeda dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan diare, dan mungkin sulit untuk membuat diagnosis tanpa mengetahui gejala lain atau kondisi pasien yang ada. Beberapa penyebab paling umum adalah hernia, penyakit tukak lambung, dan penyakit Crohn. Berbagai virus dan bakteri juga bisa menjadi penyebabnya. Irritable Bowel Syndrome (IBS) juga merupakan penyebab umum, atau kondisi kembar dapat disebabkan oleh batu empedu, sirosis hati, hepatitis, dan kondisi hati dan kantong empedu lainnya. Masalahnya juga bisa menjadi reaksi terhadap obat tertentu, terutama antibiotik.
Mendapatkan Bantuan
Kebanyakan ahli merekomendasikan bahwa siapa pun yang telah mengalami diare dan gangguan pencernaan selama lebih dari beberapa hari mendapatkan evaluasi medis. Ketika kedua hal ini berlangsung lama, seseorang berisiko merusak lapisan halus saluran usus, yang dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut dan masalah yang lebih menantang. Sebagian besar waktu masalahnya cukup mudah diobati, tetapi diagnosis yang tepat adalah langkah pertama yang penting.