Apa Itu Perhatian Positif?

Memberikan perhatian positif berarti menanggapi orang lain dengan cara yang mendukung, yang mungkin termasuk memberikan pujian, mengangguk setuju, tersenyum atau menunjukkan kasih sayang fisik. Bereaksi positif terhadap orang dibedakan dari perhatian negatif oleh efek perhatian pada penerima. Orang tua dapat memberikan penguatan positif kepada anak yang berperilaku tenang dalam situasi yang biasanya menyebabkan dia marah. Terapis kognitif terkadang menggunakan perhatian positif untuk mendorong kemajuan dalam perilaku pasien. Perhatian positif juga telah dibahas sebagai strategi yang efektif dalam berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki gangguan defisit perhatian.

Berbagai jenis perhatian dapat diklasifikasikan sebagai positif, negatif dan netral. Perhatian positif melibatkan kata-kata yang menyenangkan dan kontak fisik yang penuh kasih sayang atau tingkah laku yang membantu penerima merasa divalidasi, didorong atau didukung. Perhatian negatif, sebaliknya, biasanya didefinisikan sebagai reaksi dengan ketidaksetujuan atau kritik terhadap kata-kata atau tindakan orang lain. Ini juga mungkin merujuk pada memberikan perhatian berlebihan pada tindakan negatif orang lain, sehingga melanggengkan perilaku tersebut, terutama pada anak-anak. Perhatian netral dapat dikategorikan sebagai reaksi atau komunikasi yang tidak membawa emosi yang kuat.

Memberikan perhatian yang berlebihan terhadap perilaku yang tidak diinginkan seringkali membuat orang melanjutkan pola perilakunya. Ini benar dalam skenario seorang ibu yang tertawa setiap kali seorang anak menamparnya. Anak mungkin menafsirkan reaksi positif sebagai persetujuan dan terus memukul ibu untuk menyenangkannya. Anak-anak yang marah juga dapat melanjutkan perilaku ini jika orang tua berhenti setiap kali untuk mengenali kesusahan dan menghujani anak dengan kasih sayang. Aplikasi perhatian positif yang produktif dalam skenario ini adalah menunjukkan kasih sayang pada saat-saat ketika anak tenang dan berperilaku baik.

Perhatian positif juga berlaku untuk individu yang memiliki gangguan defisit perhatian. Orang tua dari seorang anak yang memiliki gangguan perhatian mungkin menjadi kewalahan dengan banyaknya tugas yang belum selesai. Para ahli menyarankan untuk memprioritaskan tugas yang paling penting pada hari itu dan memberikan penguatan positif setiap kali perbaikan telah dilakukan. Memberi umpan balik positif paling efektif bila spesifik dan disampaikan selama atau segera setelah perilaku. Contoh perilaku terpuji oleh anak-anak termasuk menunggu dengan sabar saat seseorang menyelesaikan cerita atau memusatkan perhatian pada pekerjaan rumah.

Manfaat perhatian positif juga terlihat dalam interaksi dengan orang dewasa. Seorang terapis kognitif mungkin memuji kekuatan klien yang baru ditemukan untuk mencari pekerjaan setelah lama menganggur. Manajer bisnis terkadang membantu pengembangan kompetensi baru pada pekerja dengan mengakui kemajuan dan memberi penghargaan kepada pekerja dengan pujian, bonus, dan promosi.