Epilepsi psikomotor adalah suatu kondisi di mana orang mengalami penglihatan, suara, bau dan rasa yang tidak ada, benda tampak aneh atau tampak lebih besar atau lebih kecil dari biasanya, dan perasaan pernah mengalami kejadian sebelumnya, yang dikenal sebagai déjà vu. Kadang-kadang suatu peristiwa yang akrab dialami dan belum pernah terjadi sebelumnya, disebut sebagai jamais vu. Seringkali orang menunjukkan perilaku aneh selama episode, seperti menelan berulang kali dan gerakan anggota badan yang aneh. Mereka mungkin merasa terpisah dari lingkungan mereka dan takut, dan setelah suatu episode mereka sering bingung.
Kadang-kadang, epilepsi psikomotorik disebut sebagai epilepsi lobus temporal, karena sering dikaitkan dengan pola aktivitas abnormal di bagian otak yang dikenal sebagai lobus temporal. Episode epilepsi psikomotor dikenal sebagai kejang, dan ada dua jenis. Dalam kejang parsial sederhana, orang tersebut sadar sepenuhnya, sedangkan, jika kesadaran hilang, ini dikenal sebagai kejang parsial kompleks. Kemungkinan penyebab epilepsi psikomotorik termasuk cedera dan infeksi yang mempengaruhi kepala.
Epilepsi psikomotor dapat dikacaukan dengan kondisi lain, seperti kejang grand mal, di mana ada kehilangan kesadaran dan kejang otot yang hebat. Inilah yang kebanyakan orang pikirkan ketika mereka mendengar istilah epilepsi, dan itu adalah kejang umum, yang mempengaruhi seluruh otak. Epilepsi psikomotor juga dapat disalahartikan sebagai kejang petit mal, kadang-kadang dikenal sebagai kejang absen, di mana orang tampak kosong selama beberapa detik atau menit. Ini adalah kejang umum yang paling sering terjadi pada masa kanak-kanak dan mungkin hilang di kemudian hari. Baik epilepsi grand mal dan petit mal dapat diobati dengan obat-obatan.
Sebuah episode epilepsi psikomotor disebut sebagai kejang parsial karena hanya mempengaruhi sebagian otak. Sebelum kejang terjadi, apa yang disebut aura sering dialami, biasanya berlangsung hanya beberapa detik atau menit. Selama aura itulah pikiran dan perasaan aneh dialami, bersama dengan halusinasi penglihatan, suara, rasa dan bau, dan distorsi visual. Gejala fisik seperti berkeringat dan mual juga mungkin ada.
Setelah aura, seseorang umumnya tampak kosong dan dapat melakukan gerakan tubuh yang aneh dan berulang, seperti memukul bibir atau mengunyah. Dalam beberapa detik, atau menit, kejang berakhir dan diikuti periode kebingungan, yang berlangsung selama beberapa menit. Kadang-kadang, pada kejang parsial kompleks di mana kesadaran telah hilang, kejang tidak berakhir tetapi berlanjut menjadi kejang umum. Epilepsi psikomotor dapat didiagnosis menggunakan MRI, atau pencitraan resonansi magnetik, scan dan EEG, atau electroencephalograph, yang merekam aktivitas listrik di otak. Bagi kebanyakan orang, kejang dapat dikontrol dengan obat-obatan.