Apa Hubungan Antara Epilepsi dan Kehilangan Memori?

Epilepsi dan kehilangan memori dapat dihubungkan dalam beberapa cara. Beberapa kejang, terutama kejang grand mal, dapat menyebabkan kehilangan memori sementara. Kejang yang tidak terkontrol selama periode waktu tertentu juga dapat mempengaruhi memori. Terkadang, kejang dan kehilangan ingatan memiliki penyebab yang sama, seperti cedera kepala.
Kejang, yang merupakan episode di mana otak mengeluarkan sinyal listrik acak, biasanya disebabkan oleh epilepsi. Kejang ini hanya dapat mempengaruhi sebagian otak atau keseluruhannya. Epilepsi dapat diobati dengan obat antikonvulsan, dan dalam beberapa kasus, pembedahan. Jika kondisi ini tidak diobati, kejang bisa menjadi lebih sering dan lebih parah, dan menyebabkan kehilangan memori yang lebih parah.

Kejang umum tonik-klonik, juga disebut kejang grand mal, mempengaruhi seluruh otak. Pada jenis kejang ini, seseorang akan kehilangan kesadaran dan meronta-ronta anggota tubuhnya. Setelah kejang grand mal, orang yang terkena akan sering melupakan kejadian di sekitar kejang.

Tidak seperti kejang grand mal, kejang petit mal ditandai dengan tidak adanya gerakan, kesadaran, dan fokus. Selama jenis kejang ini, seseorang akan menghentikan apa yang dia lakukan dan menatap ke luar angkasa, tidak responsif. Episode-episode ini biasanya hanya berlangsung beberapa detik, tetapi orang tersebut tidak akan mengingat kejangnya, dan kadang-kadang mungkin juga melupakan kejadian-kejadian di sekitarnya.

Studi menunjukkan bahwa epilepsi kronis dan kehilangan memori sering berjalan beriringan. Sebuah studi yang dilakukan oleh University of Wisconsin menunjukkan bahwa tikus yang menderita kejang grand mal terus menerus mulai menunjukkan kelainan pada hipokampus, bagian dari otak yang terlibat dalam memori jangka panjang dan memori spasial. Tikus-tikus ini mulai menderita kehilangan memori, menunjukkan defisit memori spasial dan kehilangan saraf.

Epilepsi lobus temporal juga dapat dihubungkan dengan kehilangan memori. Sebuah studi dari Annals of Neurology mengikuti orang-orang dengan kondisi ini yang dirawat baik secara medis atau dengan pembedahan. Studi ini menemukan bahwa epilepsi lobus temporal kronis berkorelasi dengan kehilangan memori, tetapi orang yang dirawat dan kejangnya terkendali dapat kembali normal dalam hal fungsi memori.

Kejang dan kehilangan ingatan terkadang memiliki penyebab yang sama. Trauma kepala dapat menyebabkan keduanya, tergantung pada tingkat keparahan kerusakan dan area yang terkena. Demensia juga dapat memperumit hubungan antara epilepsi dan kehilangan ingatan. Ini adalah salah satu dari beberapa gangguan yang menyebabkan hilangnya fungsi kognitif secara bertahap, termasuk memori. Beberapa jenis demensia juga dapat menyebabkan kejang.