Apa Penyebab Gigi Menggertak dan Mengepal?

Menggertakkan dan mengepalkan gigi disebut bruxism, yang memiliki banyak kemungkinan penyebab. Para peneliti tidak mengetahui secara pasti penyebab pastinya, tetapi stres dan rasa sakit kemungkinan besar merupakan faktor utama apakah seseorang mengalami menggertakkan dan mengepalkan gigi. Stres sehari-hari, seperti konflik hubungan dan masalah yang berhubungan dengan pekerjaan, merupakan faktor umum pada orang yang mengembangkan kebiasaan ini. Selain itu, rasa sakit akibat sakit telinga atau sakit gigi dapat menyebabkan seseorang mengembangkan kebiasaan tersebut untuk sementara waktu. Terakhir, beberapa ahli telah mengamati hubungan antara kondisi medis tertentu dan menggertakkan dan mengepalkan gigi.

Kebanyakan peneliti umumnya setuju bahwa stres sehari-hari merupakan faktor utama dalam kasus bruxism. Seseorang yang terlalu stres mungkin menggiling dan mengepalkan siang dan malam, jarang menyadari bahwa dia melakukannya sampai gejala muncul. Jika orang tersebut mengalami gejala parah akibat menggertakkan dan mengatupkan gigi, seperti sakit parah dan rahang terkunci, biasanya aman untuk berasumsi bahwa dia melakukannya saat tidur. Dalam hal ini, bukan hal yang aneh untuk bangun dengan rahang yang sakit dan lelah, sakit kepala, atau sakit wajah yang parah.

Kebiasaan ini sering muncul pada orang yang sering mengalami kemarahan, frustrasi, dan rasa sakit. Mereka yang terlalu kompetitif atau selalu terburu-buru juga dapat mengalami bruxism. Dalam kebanyakan kasus, orang-orang ini stres secara emosional, fisik, atau keduanya. Misalnya, ketika seseorang kesakitan karena sakit telinga atau sakit gigi, dia mungkin akan menggiling dan mengepal. Hal yang sama berlaku untuk rasa sakit di area lain dari tubuh, meskipun menggertakkan dan mengepal karena sakit telinga atau sakit gigi lebih sering terjadi.

Sementara gejala seperti stres dan komplikasi mental dan emosional lainnya adalah salah satu penyebab paling umum dari menggertakkan dan mengepalkan gigi, ada banyak penyebab lain yang kurang umum. Pada anak-anak, bruxism dapat terjadi karena tumbuh gigi atau perkembangan gigi dan rahang. Kondisi ini juga dapat dipengaruhi oleh perubahan pola tidur atau kondisi medis seperti penyakit Parkinson dan Huntington. Ketidaksejajaran gigi atau rahang serta pola makan dan postur juga telah diamati sebagai penyebab menggertakkan dan mengepalkan gigi, di antara banyak penyebab lainnya.

Tidak ada obat untuk menggertakkan dan mengepalkan gigi, hanya perawatan untuk penyebab sebenarnya. Manajemen stres, pelindung mulut atau bidai, dan banyak pilihan lain tersedia untuk mengurangi atau menghilangkan gesekan dan pengepalan untuk mencegah keausan serius pada gigi. Orang tersebut biasanya tidak diberi obat, tetapi kadang-kadang pelemas otot diresepkan.