Apa itu Kondom?

Kondom adalah selubung yang terbuat dari lateks, poliuretan, poliisoprena, atau kulit domba yang menciptakan penghalang antara penis dan vagina, anus, atau mulut untuk melindungi dari kehamilan dan penyakit menular seksual. Kondom pria yang pas di atas penis adalah yang paling umum digunakan, meskipun ada juga kondom untuk wanita. Kondom wanita terlihat seperti tabung fleksibel, dan memiliki satu ujung tertutup yang dimasukkan ke dalam vagina dan satu ujung terbuka yang pas di sekitar pintu masuk vagina.

Menggunakan kondom selama aktivitas seksual sangat penting bagi pasangan yang tidak monogami, karena hal ini meningkatkan risiko tertular penyakit menular seksual, termasuk HIV, sifilis, klamidia, dan gonore. Memilih kondom untuk perlindungan kehamilan nyaman bagi banyak pasangan karena kondom tidak memerlukan resep dokter. Mereka dapat digunakan pada saat aktivitas seksual daripada membutuhkan penggunaan harian, mingguan, atau bulanan seperti metode pengendalian kelahiran lainnya, seperti pil KB, patch, dan cincin vagina.

Kebanyakan orang tidak mengalami reaksi negatif apapun saat menggunakan kondom, meski ada juga yang alergi terhadap bahan pembuatannya, terutama lateks. Orang dengan alergi lateks dapat memilih kondom yang terbuat dari bahan lain. Kondom kulit domba terbuat dari usus domba dan tidak menyebabkan iritasi bagi penderita alergi lateks, tetapi tidak cocok untuk perlindungan terhadap penyakit menular seksual karena memiliki lubang kecil yang dapat dilewati virus. Lubangnya terlalu kecil untuk sperma, jadi kondom ini efektif melindungi dari kehamilan.

Pasangan yang memilih menggunakan kondom memiliki banyak pilihan. Kondom tersedia dalam berbagai merek, ukuran, warna, dan tekstur yang sesuai dengan preferensi pasangan yang berbeda. Kondom kering tersedia, tetapi kondom yang dilumasi seringkali membuat aktivitas seksual lebih nyaman bagi kedua pasangan.
Sebagian besar negara memiliki lembaga dan organisasi yang mengatur penjualan kondom dan menguji kualitas produk. Organisasi Kesehatan Dunia telah merekomendasikan persyaratan untuk kualitas kondom yang diikuti banyak negara. Prosedur-prosedur ini mencakup pengujian produk untuk mengetahui tekanan ledakan dan untuk mengungkapkan cacat yang dapat membuat produk tidak efektif.

Kondom wanita dan pria tidak boleh digunakan secara bersamaan. Kondom yang mengandung spermisida nonoxynol-9 tidak dianjurkan untuk pasangan yang menggunakan kondom selain untuk perlindungan terhadap kehamilan karena bahan kimia tersebut dapat meningkatkan risiko tertular HIV. Penting juga untuk memakai kondom dengan benar sesuai dengan petunjuk untuk meningkatkan keefektifannya, yang menurut penelitian berkisar antara 85 hingga 98 persen, tergantung pada merek dan jika digunakan dengan benar.