Apa Hubungan antara Latihan dan Sensitivitas Insulin?

Latihan dan sensitivitas insulin dikatakan terkait karena penelitian menunjukkan bahwa olahraga dapat meningkatkan sensitivitas insulin pada mereka yang berisiko terkena diabetes tipe II. Diabetes tipe II dan obesitas sering terjadi bersamaan karena sel-sel lemak mungkin menggunakan insulin secara kurang efisien dibandingkan dengan jenis sel lainnya, sehingga orang yang kelebihan berat badan atau obesitas membutuhkan lebih banyak insulin untuk menjaga kadar gula darah tetap normal. Pankreas biasanya memproduksi insulin ketika sehat, tetapi pankreas orang yang gemuk dapat menjadi terlalu aktif karena berjuang untuk menyediakan insulin tambahan yang dibutuhkan tubuh orang tersebut untuk mengontrol kadar gula darah. Seiring waktu, pankreas dapat menjadi stres dan berhenti berfungsi, membutuhkan penggunaan obat insulin sintetis untuk mengontrol kadar gula darah. Oleh karena itu, olahraga dan sensitivitas insulin dapat dikaitkan karena olahraga dapat membantu orang gemuk menurunkan berat badan, sehingga menurunkan kebutuhannya akan insulin dan membantu tubuhnya menggunakan insulin secara lebih efisien.

Dokter biasanya merujuk pada keadaan penurunan sensitivitas insulin sebagai resistensi insulin. Diet rendah karbohidrat dan lemak, dan tinggi biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran, dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin untuk menurunkan resistensi insulin. Latihan dan peningkatan sensitivitas insulin juga bisa berjalan bersamaan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa olahraga saja dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi risiko diabetes tipe II.

Para ahli percaya olahraga berat tidak diperlukan untuk membantu meningkatkan sensitivitas insulin. Olahraga ringan yang dilakukan selama setengah jam, empat atau lima kali seminggu telah ditunjukkan oleh beberapa penelitian memiliki efek yang diinginkan. Latihan dan peningkatan sensitivitas insulin biasanya terjadi bersamaan saat latihan bersifat aerobik, karena latihan aerobik cenderung membakar lebih banyak lemak daripada latihan anaerobik, seperti latihan kekuatan. Joging, bersepeda, berjalan, atau berenang dianggap sebagai latihan aerobik yang efektif untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan sensitivitas insulin. Studi menunjukkan bahwa rejimen olahraga yang ideal harus meningkatkan detak jantung hingga sekitar 70 persen dari potensi maksimumnya.

Kebanyakan dokter berpikir diet yang sehat, olahraga, dan peningkatan sensitivitas insulin dapat membantu mencegah diabetes tipe II pada kebanyakan pasien. Penurunan berat badan yang dramatis diyakini tidak diperlukan untuk meningkatkan sensitivitas insulin. Kehilangan hanya lima persen dari total berat badan seseorang diyakini dapat mengurangi risiko terkena diabetes tipe II hingga lebih dari setengahnya.