Sel myeloma adalah sel darah plasma yang telah menjadi kanker. Mereka terlibat dalam jenis leukemia yang dikenal sebagai multiple myeloma. Sel plasma adalah salah satu dari banyak jenis sel darah putih yang dapat ditemukan di sumsum tulang orang yang sehat. Ketika multiple myeloma terjadi, proliferasi jumlah abnormal sel plasma kanker, atau sel myeloma, menghambat produksi normal jenis sel darah putih, sel darah merah, dan trombosit di sumsum tulang. Tumor dapat berkembang dan masalah sistem kekebalan dapat terjadi.
Ilmu kedokteran belum menemukan penyebab pasti dari multiple myeloma, tetapi para peneliti percaya bahwa faktor keturunan mungkin berperan, karena penyakit ini sering diturunkan dalam keluarga. Multiple myeloma biasanya dimulai ketika hanya satu sel myeloma yang muncul di sumsum tulang, dan sel myeloma tunggal ini dapat berkembang biak dengan sangat cepat. Tidak seperti sel-sel sehat, yang akhirnya menjadi tua dan mati, sel-sel myeloma seringkali tetap hidup dan terus bereproduksi. Biasanya, sel plasma menyumbang satu sampai lima persen dari sel darah putih yang ada di sumsum tulang seseorang. Sel plasma dapat mencapai sepuluh persen atau lebih dari sel darah putih yang ada di sumsum tulang seseorang dengan multiple myeloma.
Sel-sel myeloma mampu bergerak di sekitar tubuh dalam aliran darah, yang berarti bahwa mereka dapat menyebar dari sumsum tulang asalnya untuk mempengaruhi sumsum tulang tubuh lainnya. Tumor dapat terbentuk, merusak tulang dan jaringan lunak. Sel-sel myeloma sering juga menghasilkan antibodi abnormal tingkat tinggi, dan menyebabkan penurunan yang signifikan dalam jumlah antibodi normal yang diproduksi dalam tubuh. Untuk alasan ini, multiple myeloma dapat menghambat sistem kekebalan tubuh dan bahkan membuat infeksi kecil menjadi jauh lebih berbahaya.
Gejala fisik multiple myeloma sering termasuk nyeri tulang, mati rasa atau kelemahan pada kaki, infeksi berulang, penurunan berat badan dan kelelahan. Multiple myeloma dapat menyebabkan tulang menjadi tipis dan rapuh, membuat patah tulang lebih mungkin terjadi. Anemia dan kalsium darah tinggi dapat terjadi. Protein dan antibodi abnormal sering dapat ditemukan dalam darah mereka yang menderita multiple myeloma.
Seringkali, multiple myeloma tidak menimbulkan gejala untuk waktu yang lama. Mereka yang memiliki multiple myeloma asimtomatik mungkin tidak langsung diberikan pengobatan, tetapi akan dipantau agar kondisi mereka tidak memburuk. Obat-obatan seperti thalidomide, bortezomib, lenalidomide, dan obat kemoterapi lainnya dapat diresepkan untuk pengobatan multiple myeloma. Obat ini mengobati multiple myeloma dengan menghancurkan sel-sel myeloma.
Perawatan seperti transplantasi sel induk, terapi radiasi, dan kortikosteroid oral juga dapat membantu mengobati multiple myeloma. Tidak ada obat untuk multiple myeloma. Namun, banyak orang menikmati kualitas hidup yang tinggi selama bertahun-tahun setelah diagnosis.