Keracunan makanan dari ikan umumnya dapat dihindari dengan menyiapkan dan menyimpan ikan dengan benar dan dengan menghindari spesies ikan yang diketahui terkontaminasi organisme penyebab penyakit. Keracunan Ciguatera biasanya disebabkan oleh makan ikan karang yang terkontaminasi, sehingga menghindari ikan ini dapat mencegah keracunan makanan dari ikan. Beberapa jenis ikan yang harus dihindari adalah kerapu, sturgeon, dan king mackerel. Untuk menghindari keracunan ikan scombroid, hindari makan tuna, makarel, sarden, dan teri. Selain itu, mendinginkan ikan dengan benar dapat mengurangi risiko penyakit.
Gejala keracunan makanan dari ikan antara lain muka memerah, mual, muntah, dan sakit perut. Selain itu, dalam kasus keracunan ciguatera, nyeri otot, kulit gatal atau kesemutan, dan perubahan kemampuan untuk memastikan suhu dingin atau panas dapat terjadi. Gejala keracunan makanan dari ikan bisa berlangsung satu atau dua minggu pada kasus keracunan ciguatera. Kasus keracunan scombroid, bagaimanapun, biasanya berlangsung selama sekitar 24 jam. Meskipun keracunan makanan dari ikan dapat menyebabkan penyakit yang parah, namun jarang berakibat fatal.
Keracunan makanan umumnya diobati dengan antihistamin. Karena antihistamin memblokir atau menghambat histamin dalam darah, mereka efektif untuk mengobati reaksi alergi tertentu, seperti gatal-gatal dan kemerahan pada wajah. Histamin terakumulasi pada ikan tertentu setelah terlalu hangat, dan jika tidak didinginkan dengan benar setelah ditangkap, kelebihan histamin dapat dilepaskan ke dalam tubuh, menyebabkan reaksi yang parah.
Keracunan makanan dari ikan bukan satu-satunya cara penyakit bawaan makanan membuat orang sakit. Bakteri salmonella, yang ditemukan dalam telur mentah dan produk yang tidak dipasteurisasi, menyebabkan gejala keracunan makanan, seperti diare parah, kram perut, mual, muntah, dan demam. Ini dapat ditularkan dari orang ke orang jika juru masak dan pengunjung tidak mencuci tangan dengan benar.
Perawatan untuk keracunan makanan yang disebabkan oleh organisme bakteri termasuk antibiotik oral. Ketika diare parah dan muntah hadir, asupan cairan yang cukup penting untuk mencegah dehidrasi. Mencegah keracunan makanan bisa menjadi sederhana seperti memasak daging, unggas, dan ikan secara menyeluruh dan menjaga kebersihan.
Kasus keracunan makanan yang parah dapat memerlukan rawat inap. Obat-obatan yang mengendalikan diare biasanya tidak dianjurkan untuk mengobati keracunan makanan dari ikan. Obat-obatan ini memperlambat pembuangan racun atau bakteri dari sistem, memperburuk kondisi dan menunda proses penyembuhan. Jika muntah menjadi masalah, minum minuman olahraga dapat menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang karena muntah.