Apa itu Penghentian Pikiran?

Otak manusia sering menjadi pusaran pertanyaan dan percakapan batin yang berputar-putar. Multi-tasker utama, pikiran kita dapat secara bersamaan melompat dari kegembiraan ke kekhawatiran ke politik ke romansa hingga harga teh di Cina. Bagi sebagian orang, pikiran negatif atau ketakutan dapat menjadi obsesi yang lazim dan berulang, yang menyebabkan serangan panik, kecemasan, fobia, depresi, atau gangguan obsesif-kompulsif. Beberapa psikolog berusaha membantu mereka yang menderita penyakit semacam itu melalui teknik yang dikenal sebagai penghentian pikiran.

Menghentikan pikiran sebenarnya lebih baik disebut mengubah pikiran atau mengalihkan pikiran. Konsep dasarnya berkisar pada penemuan cara untuk memfokuskan kembali pikiran dari apa yang menyebabkan stres. Misalnya, dalam kasus kecemasan atau serangan panik, seseorang sering menyadari bahwa ketakutannya terhadap suatu objek atau situasi tidak rasional. Namun, semakin dia berpikir untuk tidak memasuki keadaan panik, semakin besar kemungkinan dia menjadi panik. Gangguan ini dapat menjadi sangat parah sehingga ia mungkin menarik diri dari setiap dan semua situasi yang menyebabkan stres, yang menyebabkan kecemasan, depresi, dan isolasi sosial yang lebih besar.

Seringkali ada alasan biologis atau kecenderungan genetik untuk gangguan tersebut, dan penghentian pikiran adalah alat kognitif yang paling sering digunakan dalam hubungannya dengan terapi, obat-obatan, atau keduanya. Tujuannya adalah untuk membantu individu yang menderita untuk menjalani kehidupan yang bahagia dan produktif. Menghentikan pikiran bukanlah solusi atau penyembuhan yang lengkap, tetapi merupakan salah satu senjata dalam gudang penyembuhan.

Penghentian pikiran dapat digunakan dalam berbagai cara. Terkadang, seseorang diajari untuk mengganti pikiran negatif atau pesimis dengan pikiran positif atau membawa kesenangan. Setiap kali pikiran negatif muncul di benaknya, pasien didorong untuk memikirkan sesuatu yang dia hargai, atau peristiwa masa lalu yang membuatnya bahagia. Idenya adalah untuk mengalihkan pikiran dari yang buruk atau obsesif, untuk mengubah saluran sehingga untuk berbicara, dan mengalami keadaan yang lebih tenang.

Metode lain untuk menghentikan pemikiran lebih literal. Ketika pikiran obsesif mulai, pasien diajari untuk meneriakkan kata “berhenti.” Ini bisa dilakukan secara mental, atau jika membantu, bisa juga dilakukan secara verbal. Variasi lain adalah visualisasi kreatif, sebuah proses di mana seseorang membayangkan dirinya dalam situasi yang sama sekali berbeda dari situasi yang menciptakan kesedihan dan kecemasan.

Penghentian pikiran terbukti efektif pada beberapa orang, dan juga dapat mencakup penggunaan teknik pernapasan atau meditasi untuk membantu menciptakan keadaan relaksasi. Seluruh tujuannya adalah menghilangkan stres. Bagi mereka yang hidup dengan salah satu dari berbagai gangguan yang umum dalam masyarakat modern, penghentian pikiran adalah teknik yang berguna dalam rencana pemeliharaan atau pemulihan jangka panjang.