Salah satu metode pengujian ketidakmampuan belajar adalah pengumpulan data, yang dapat dilakukan dengan mengamati anak di lingkungan tertentu, mewawancarai orang tua dan anak, serta memperoleh catatan sekolah dan dokumen lain yang relevan. Metode lain akan melibatkan tes jawaban anak seperti tes yang mengukur kecerdasan dan kecerdasan emosionalnya (IQ dan EQ) dan tes standar lainnya yang dibuat khusus untuk menentukan ketidakmampuan belajar. Pengujian untuk ketidakmampuan belajar seringkali terdiri dari metode pengujian yang berbeda untuk mengkonfirmasi dengan benar apakah anak tersebut memiliki ketidakmampuan belajar atau tidak. Menurut Individuals with Disabilities Act (IDEA) AS, satu tes atau penilaian tidak boleh menjadi satu-satunya kriteria untuk menentukan ketidakmampuan belajar anak; kombinasi dari beberapa tes harus digunakan.
Tes untuk ketidakmampuan belajar sering diminta ketika orang tua mengamati anaknya mengalami kesulitan dalam membaca, berkonsentrasi, atau memecahkan masalah matematika. Pengamatan ini sudah merupakan semacam pengumpulan data, tetapi proses yang lebih sistematis diperlukan untuk mendiagnosis ketidakmampuan belajar dengan benar, dan orang tua dapat melanjutkan untuk berbicara dengan guru anak dan mencari spesialis anak. Catatan sekolah sebelumnya dapat diperiksa untuk melihat apakah ada mata pelajaran di mana anak berulang kali gagal atau mendapat nilai lebih rendah. Guru mungkin menyesuaikan metode pengajaran mereka ketika berinteraksi langsung dengan anak, tetapi jika tanda-tanda kesulitan belajar yang parah masih terlihat, maka penilaian formal dapat dilakukan. Psikiater anak juga dapat mewawancarai anak, dengan atau tanpa orang tua.
Dalam proses pengujian berikutnya untuk ketidakmampuan belajar, tes yang mengukur keterampilan dan perkembangan kognitif anak sering diberikan tidak hanya untuk menentukan apakah anak tersebut memiliki ketidakmampuan belajar, tetapi juga jenis dan tingkat keparahannya jika ia memang memiliki ketidakmampuan belajar. Selain untuk menilai IQ dan EQ anak, beberapa tes juga dapat diberikan untuk menilai kemampuan kognitif dan motoriknya, yang keduanya penting dalam proses belajar. Beberapa tes mungkin dalam bentuk tertulis; yang lain mungkin dalam gaya pertunjukan di mana anak diminta untuk melakukan sesuatu. Tes standar juga diberikan, tetapi hasilnya tergantung pada validasi untuk memastikan diagnosis. US IDEA juga menyatakan bahwa semua tes dan materi yang digunakan dalam proses penilaian harus ditulis dalam bahasa ibu anak.
Metode pengujian yang berbeda untuk ketidakmampuan belajar ini harus dilakukan di bawah pengawasan psikolog atau psikiater profesional. Di bawah US IDEA, distrik sekolah diharuskan memberikan penilaian gratis kepada seorang anak, tetapi beberapa orang tua memilih untuk mencari profesional dan evaluator swasta untuk diagnosis yang lebih menyeluruh. Anak-anak dan orang dewasa mungkin menjalani metode pengujian yang sedikit mirip atau berbeda untuk ketidakmampuan belajar berdasarkan perkembangan kognitif mereka.