Steak halal adalah steak daging, seperti daging sapi atau domba, yang memenuhi spesifikasi hukum diet Islam. Hewan harus disembelih sesuai dengan hukum-hukum ini agar menjadi daging yang halal dan bagi seorang Muslim untuk dapat memakannya. Istilah “halal” mengacu pada apa pun yang diizinkan atau diperbolehkan bagi umat Islam, jadi steak halal adalah steak daging yang diizinkan untuk dimakan oleh seorang Muslim.
Salah satu prinsip daging halal adalah meminimalkan rasa sakit dan penderitaan yang dialami hewan pada saat penyembelihan, yang berarti diperlukan pembunuhan yang cepat dan bersih. Tukang daging menggunakan pisau tajam untuk memotong tenggorokan yang memotong tenggorokan, arteri dan vena di leher. Pada saat yang sama, tukang daging harus secara lisan mempersembahkan hewan itu kepada Allah. Daging tersebut kemudian dapat dinyatakan sebagai daging halal oleh orang Muslim yang ahli dalam hukum budaya diet Islam. Kemudian dapat diiris menjadi potongan yang sesuai, seperti steak iga, pantat, fillet atau sirloin, yang semuanya dapat disebut sebagai steak halal.
Prinsip halal lainnya adalah daging harus murni dan baik. Seorang Muslim tidak boleh memakan hewan yang telah dipukuli sampai mati, disiksa atau ditemukan. Metode penyembelihan halal memberikan apa yang Muslim anggap sebagai cara yang murni dan bersih secara moral untuk mendapatkan daging segar untuk dimakan.
Steak halal tidak dapat dibuat dari daging babi, karena sebagai bagian dari halal, daging babi tidak dapat dikonsumsi. Mengkonsumsi darah juga dilarang, sehingga ketika terjadi penyembelihan yang halal, semua darah hewan dikuras sebelum dilakukan tindakan lebih lanjut. Alkohol juga dilarang, seperti konsumsi burung pemangsa, bangkai hewan, hewan yang tidak disembelih dengan cara yang benar dan hewan yang tidak terlihat telinganya. Hewan karnivora juga dilarang.
Orang Muslim membutuhkan daging halal, seperti steak halal, karena tanpanya, mereka tidak bisa makan daging. Steak halal ditemukan di restoran dan supermarket di seluruh dunia, dan sangat diminati. Ada perdebatan di beberapa negara tentang apakah metode penyembelihan halal sebenarnya lebih manusiawi bagi hewan daripada metode lainnya. Banyak tukang daging lebih memilih untuk menyetrum hewan sebelum mereka disembelih, karena mereka percaya bahwa ini meminimalkan penderitaan. Isu-isu seperti ini adalah masalah pendapat dan melibatkan pandangan agama dan budaya serta pertanyaan tentang tingkat penderitaan yang sebenarnya dari berbagai metode pembantaian.