Apa itu Dolar Kuat?

Dolar yang kuat adalah dolar AS yang memiliki nilai tinggi jika dibandingkan dengan mata uang, atau uang, negara lain. Biasanya dapat ditukar dengan sejumlah besar mata uang asing. Ini biasanya berarti bahwa adalah mungkin untuk membeli lebih banyak barang dan jasa dengan dolar daripada dengan mata uang lain. Dolar yang kuat biasanya menyebabkan impor asing yang murah, tetapi dapat membuat ekspor menjadi lebih mahal.

Mata uang setiap negara memiliki nilai tertentu dibandingkan dengan negara lain; ini disebut nilai tukar. Tingkat ini berfluktuasi tergantung pada berbagai faktor ekonomi, terutama status investasi asing dalam mata uang suatu negara. Tingkat investasi yang tinggi dalam jumlah uang beredar suatu negara akan meningkatkan nilainya. Dolar AS secara tradisional menjadi pilihan investasi banyak orang, sehingga berkontribusi pada kekuatannya secara keseluruhan. Dolar yang kuat memiliki nilai yang tinggi dibandingkan dengan mata uang lain dan dolar yang lemah bernilai jauh lebih rendah.

Ada keuntungan dari dolar yang kuat, terutama bagi konsumen AS rata-rata. Ketika dolar kuat, konsumen dapat membeli lebih banyak dengan uang mereka. Barang-barang yang diimpor dari luar negeri, seperti mobil dan elektronik, akan lebih murah setelah harga dikonversi ke dolar, sehingga membantu mencegah inflasi. Ketika warga AS bepergian ke negara lain dan menukar dolar dengan mata uang lokal, mereka dapat menerima sejumlah uang sebagai imbalannya. Nilai tukar ini memungkinkan uang mereka untuk pergi lebih jauh dan membayar peningkatan jumlah barang dan jasa saat mereka bepergian.

Efek positif lain dari dolar yang kuat adalah memudahkan pemerintah AS untuk meminjam uang. Kekuatan dolar meyakinkan investor asing bahwa berinvestasi dalam mata uang AS adalah taruhan yang aman. Hal ini memungkinkan pemerintah untuk membiayai pengeluaran yang diperlukan ketika pendapatan pajak tidak mencukupi untuk melakukannya.

Dolar yang kuat juga dapat memiliki kerugian dan sebenarnya dapat merusak ekonomi AS. Dolar yang kuat membuatnya lebih mahal bagi perusahaan Amerika untuk menjual barang dan jasa di negara lain. Begitu biaya ekspor dikonversi dari dolar ke mata uang asing, mereka seringkali lebih mahal daripada produk domestik negara lain, sehingga merugikan kemampuan perusahaan AS untuk bersaing. Hal ini dapat merusak ekspor AS, merugikan perusahaan dalam jumlah besar dan pangsa pasar, dan berdampak negatif pada perekonomian.

Dolar yang kuat juga dapat merugikan keuntungan perusahaan AS di dalam negeri. Dengan menurunkan biaya impor asing, sering kali membuat konsumen lebih murah untuk membeli barang dan jasa impor daripada yang dari perusahaan AS. Misalnya, nilai dolar dapat membuat pembelian mobil asing menjadi lebih murah daripada mobil Amerika, sehingga mengurangi keuntungan perusahaan mobil Amerika. Ini dapat memiliki efek yang luas seperti kehilangan pekerjaan sistemik yang melemahkan ekonomi AS.