Fungsi biaya variabel adalah salah satu dari dua fungsi biaya utama dalam sebuah perusahaan. Akuntan atau ekonom melacak fungsi ini karena berkaitan dengan kurva produksi atau total biaya, masing-masing. Setengah lainnya dari persamaan ini adalah biaya tetap perusahaan, yang juga dapat mewakili overhead. Singkatnya, fungsi biaya variabel berubah dengan setiap perubahan dalam output produksi perusahaan, sedangkan biaya tetap tidak. Banyak formula berbeda yang ada dalam analisis ekonomi untuk menilai biaya variabel dalam sistem produksi perusahaan.
Fungsi biaya variabel biasanya membawa singkatan VC, yang merupakan singkatan dari biaya variabel. AVC adalah singkatan dari biaya variabel rata-rata, fitur penting lainnya dari fungsi biaya ini. Kedua singkatan ini memungkinkan perusahaan untuk menghitung berbagai formula yang melacak total biaya rata-rata untuk suatu proses, yang disebut AC. Biaya tetap juga memiliki singkatan yang serupa, dengan FC mewakili biaya tetap dan rata-rata biaya tetap AFC. Singkatan-singkatan ini membentuk bagian-bagian formula yang tersisa.
Rumus awal untuk menentukan biaya rata-rata adalah dengan menjumlahkan biaya tetap total dan biaya variabel total. Membagi angka ini dengan Q — yang berarti kuantitas — menghasilkan biaya rata-rata untuk produk atau proses tertentu. Perubahan pada rumus ini adalah dengan menjumlahkan biaya tetap rata-rata dan biaya variabel rata-rata untuk produk atau proses tertentu. Rumus terakhir ini menghasilkan hasil yang sama dengan rumus sebelumnya, biaya rata-rata. Fungsi biaya variabel di sini memainkan peran penting dalam analisis pengembalian yang semakin berkurang perusahaan.
Perusahaan sering mencari untuk mencapai titik ekuilibrium menggunakan rumus biaya rata-rata. Tujuannya adalah untuk menemukan titik produksi maksimum di mana biaya rata-rata total sama dengan pendapatan rata-rata total. Fungsi biaya variabel tentu meningkat ketika perusahaan ingin meningkatkan output produksinya. Ketika perusahaan meningkatkan biaya rata-rata totalnya, perusahaan akan mencapai lebih dekat ke titik ekuilibrium yang direncanakan. Namun, pada titik tertentu, biaya variabel menjadi penghambat laba perusahaan.
Ketika sebuah perusahaan terus meningkatkan biaya variabelnya dengan sembrono, ia akan segera memasuki proses pengembalian yang semakin berkurang. Ini terjadi karena, tidak peduli berapa banyak uang yang dikeluarkan perusahaan untuk meningkatkan output produksi — dan fungsi biaya variabel terkaitnya — perusahaan tidak akan meningkatkan laba. Alasan utama hal ini berasal dari permintaan konsumen yang telah mencapai puncaknya, tanpa adanya tambahan pasokan yang mampu meningkatkan penjualan. Biaya tambahan hanya menambah pengeluaran perusahaan tanpa harapan untuk mengimbanginya dengan pendapatan di masa depan.