Apa itu Suasi Moral?

Persuasi moral adalah strategi yang melibatkan penggunaan berbagai teknik persuasi untuk memotivasi entitas agar mematuhi kebijakan atau prosedur tertentu. Upaya untuk mempengaruhi hasil berdasarkan jenis persuasi ini mencakup seruan terhadap etika dan moral, sering kali mengidentifikasi tindakan tertentu sebagai hal yang benar untuk dilakukan bagi semua orang yang berkepentingan. Sementara pendekatan persuasi khusus ini sering digunakan sebagai strategi oleh otoritas pemerintah untuk mempengaruhi fungsi dan kegiatan bisnis bank dan lembaga keuangan lainnya, konsep bujukan moral dapat digunakan dalam sejumlah situasi lain.

Dalam hal menggunakan bujukan moral untuk memotivasi kepatuhan terhadap kebijakan pemerintah, sejumlah pendekatan yang berbeda dapat digunakan. Salah satu pendekatannya adalah dengan mengadakan pertemuan pribadi dengan direktur bank dan pejabat penting lainnya yang terkait dengan lembaga tersebut, menggunakan diskusi sebagai sarana untuk mempengaruhi arahan yang dikeluarkan oleh pejabat tersebut. Dalam beberapa kasus, bujukan moral dapat berupa pemeriksaan yang lebih sering dan menyeluruh terhadap catatan bank atau dokumen lain yang berkaitan dengan operasi bisnis secara keseluruhan. Di lain waktu, prosesnya dapat berupa seruan kepada masyarakat umum, dengan banding dilakukan oleh pejabat pemerintah yang dipandang sebagai ahli dan layak dipercaya oleh warga. Dalam bentuk terburuknya, bujukan moral bisa datang dalam bentuk ancaman terselubung yang diucapkan dengan cara yang tidak secara langsung mengancam, tetapi meninggalkan sedikit keraguan tentang maksudnya.

Bujukan moral dikenal dengan banyak nama berbeda di seluruh dunia. Teknik ini kadang-kadang disebut panduan jendela di beberapa bagian Asia. Di Amerika Serikat, pendekatan ini kadang-kadang disebut sebagai jawboning, berdasarkan fakta bahwa bujukan moral bergantung pada penggunaan diskusi dengan kata-kata yang hati-hati daripada pada penerapan undang-undang tambahan untuk menghasilkan hasil yang diinginkan.

Meskipun mungkin saja bujukan moral disalahgunakan, teknik ini juga dapat membantu dalam memastikan bahwa lembaga keuangan dan jenis organisasi lainnya beroperasi dalam batas-batas hukum dan kepentingan terbaik masyarakat secara umum. Misalnya, seorang politisi dapat menggunakan bujukan moral jika ada kecurigaan bahwa bank atau sekelompok bank sedang mempertimbangkan perubahan dalam cara mereka menyetujui hipotek yang dapat secara kumulatif merusak perekonomian secara keseluruhan. Jika demikian halnya, metode-metode yang lazim digunakan untuk jawboning dapat digunakan sebagai cara untuk memotivasi bank-bank untuk mempertimbangkan kembali tindakan tersebut, mengingat apa artinya bagi perekonomian nasional secara umum.