Apa itu Teori Belajar?

Sebuah teori belajar adalah proses dimana manusia dan hewan memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Tiga kategori dasar yang digunakan untuk mengklasifikasikan teori bersandar termasuk behaviorisme, kognitivisme, dan konstruktivisme. Berbagai macam teori belajar yang berbeda merupakan hasil dari variabel umum yang ada saat pembelajaran berlangsung, seperti usia, keadaan emosi, dan lingkungan belajar. Hal ini juga relatif terhadap metode yang tepat yang digunakan untuk mendapatkan pengetahuan.

Teori belajar yang masuk dalam kategori behaviorisme didasarkan pada hasil belajar yang dapat diamati. Jenis teori belajar ini dapat diamati ketika subjek mempelajari keterampilan baru, seperti halnya seorang anak yang belajar mengikat sepatunya. Jenis pembelajaran berbasis perilaku ini sering kali merupakan hasil dari penghargaan yang dirasakan untuk penyelesaian tugas yang berhasil atau hukuman atas kegagalan tugas. Salah satu contoh paling terkenal dari teori belajar behaviorisme melibatkan tindakan yang dipelajari sebagai hasil dari pengkondisian klasik, yang ditunjukkan dengan sempurna oleh penggunaan rangsangan eksternal untuk memicu respons tertentu, seperti pada anjing Pavlov.

Sebuah teori pembelajaran berbasis kognitivisme lebih berfokus pada pencapaian pengetahuan atau keterampilan baru sebagai akibat langsung dari pengetahuan yang ada dan retensi memori individu. Hal ini juga sering disebut sebagai pembelajaran berbasis otak. Teori belajar ini menyiratkan bahwa belajar lebih merupakan hasil dari fungsi otak individu, sebagai lawan dari rangsangan dan pengkondisian eksternal. Contoh kelas teori ini adalah individu yang mencoba mempelajari bahasa baru. Jika orang tersebut sudah tahu lebih dari satu bahasa, bahasa berikutnya secara teoritis akan lebih mudah dikuasai karena ingatannya sudah memiliki pengetahuan dasar tentang bagaimana berhasil mempelajari bahasa baru.

Salah satu kelompok teori belajar yang paling kompleks berfokus pada konstruktivisme dan bergantung pada kemampuan individu untuk menciptakan konsep dan keterampilan baru, daripada hanya mempertahankan pengetahuan yang sudah ada. Ini juga berbicara kepada teori bahwa pengetahuan adalah relatif dan unik untuk setiap individu, berdasarkan pengalaman dan interpretasi pribadi. Intinya, ini adalah teori belajar dengan akarnya yang didasarkan pada behaviorisme dan kognitivisme. Konstruktivisme dapat ditunjukkan oleh individu yang mengikuti kelas memasak dasar. Meskipun dia mungkin mempelajari metode memasak individu di lingkungan kelas, pengetahuan yang lebih maju akan datang ketika dia mulai menggunakan metode di luar kelas, menggabungkan berbagai teknik untuk menciptakan gayanya sendiri.