Bagaimana Saya Menjadi Medis Tempur?

Pelatihan untuk menjadi petugas medis tempur membutuhkan pelatihan dasar dan kursus lanjutan yang memberikan keterampilan medis. Tidak ada gelar khusus yang diperlukan sebelum memasuki pelatihan, di luar ijazah sekolah menengah atau sertifikat kesetaraan. Militer juga membutuhkan dokter dan perawat yang memenuhi syarat untuk memberikan perawatan medis tingkat lanjut bagi pasien yang dibawa untuk perawatan oleh petugas medis tempur. Setelah dinas militer, mantan petugas medis tempur mungkin dapat bekerja pada kru penanggap pertama dan di rumah sakit, panti jompo, dan lingkungan serupa.

Langkah awal bagi seseorang yang ingin menjadi tenaga medis tempur adalah kebugaran jasmani. Tenaga medis, juga dikenal sebagai korps di beberapa cabang, harus mampu melewati standar kebugaran untuk mendaftar, dan harus menjaga kebugaran mereka. Perekrut dapat memberikan informasi tentang standar kebugaran serta program pelatihan, tetapi aktivitas seperti lari, bersepeda, dan berenang dapat membantu orang mempersiapkan diri. Penting juga untuk memiliki karakter yang baik, karena rekrutan dapat ditolak karena alasan moral.

Pelamar untuk posisi medis tempur mungkin perlu mengikuti tes keterampilan kejuruan untuk tujuan penempatan. Tes tersebut memberikan informasi tentang posisi yang berpotensi cocok dan memungkinkan perekrut untuk merekomendasikan penempatan kerja tertentu. Jika seorang tamtama berencana untuk menjadi petugas medis tempur, sebaiknya diskusikan hal ini dengan seorang perekrut. Setelah wajib militer, anggota militer baru mengikuti pelatihan dasar untuk menerima orientasi ke dalam kehidupan militer.

Kandidat medis tempur dikirim ke pelatihan lanjutan, yang biasanya berlangsung selama 16 minggu. Selama pelatihan ini untuk menjadi petugas medis tempur, siswa menghabiskan waktu di kelas dan di lingkungan simulasi medan perang. Pekerjaan ini melelahkan dan sangat menuntut, karena siswa perlu memperoleh serangkaian keterampilan yang luas sebelum mereka siap untuk tugas aktif. Pelatihan ini biasanya mencakup orientasi dalam melakukan pemeriksaan, mengamankan saluran udara, memberikan obat-obatan, dan mengemas pasien untuk dibawa ke fasilitas medis.

Setelah pelatihan untuk menjadi petugas medis tempur selesai, seorang petugas medis dapat ditugaskan ke sebuah unit. Petugas medis memberikan pertolongan pertama pada keterlibatan aktif serta dukungan saat unit berada di pangkalan. Pekerjaan ini membutuhkan pendidikan berkelanjutan untuk tetap mengikuti standar pertolongan pertama dan belajar tentang teknik baru. Petugas medis tempur juga perlu mempertahankan kualifikasi senjata. Secara historis, petugas medis tidak bersenjata karena mereka dipandang sebagai non-kombatan, tetapi perubahan wajah perang modern telah membuat banyak militer perlu mempersenjatai personel medis mereka untuk keselamatan mereka dan orang lain.