Untuk menjadi seorang penyanyi tidak hanya membutuhkan bakat alami tetapi juga pelatihan vokal yang berkelanjutan. Penyanyi terus berusaha untuk meningkatkan jangkauan mereka, memperkuat suara mereka, dan mempelajari teknik-teknik baru. Sebelum memulai karir musik apa pun, seorang penyanyi harus terlebih dahulu belajar melatih dan melindungi suaranya. Sementara musisi lain memiliki instrumen eksternal untuk dimainkan, hanya membutuhkan interaksi tangan, jari, pergelangan tangan, atau mulut, penyanyi menghadapi tantangan yang lebih sulit karena instrumen vokalis sudah terpasang. Oleh karena itu, seluruh tubuh harus dijaga dalam kondisi yang baik, bukan hanya tenggorokan itu sendiri.
Langkah pertama untuk menjadi penyanyi adalah mengambil pelajaran menyanyi. Pelatihan ini tidak boleh hanya terdiri dari beberapa pelajaran; sebagian besar penyanyi profesional akan mengikuti kursus terus-menerus sepanjang karier mereka. Seorang pelatih vokal bekerja satu lawan satu dengan seorang siswa untuk membangun suara penyanyi dengan berbagai latihan menyanyi dan pernapasan. Pelatih vokal juga mengajarkan calon penyanyi bagaimana melindungi suara dari kerusakan. Menyanyi dengan tidak benar dapat mengakibatkan perkembangan nodul vokal atau polip pada pita suara, yang biasanya memerlukan operasi pengangkatan. Dalam beberapa kasus, kerusakannya bisa permanen dan sangat luas bahkan bisa mengakhiri karir penyanyi.
Menjaga lipatan vokal, leher, bahu dan otot wajah tetap rileks adalah kunci untuk menghindari kerusakan vokal. Saat belajar menjadi penyanyi, siswa akan diberikan beberapa latihan relaksasi. Ini biasanya termasuk peregangan, gulungan leher, tangga nada menyanyi dan teknik lainnya. Penting bagi penyanyi untuk memasukkan latihan ini ke dalam rutinitas pemanasannya. Bahkan pada hari-hari ketika vokalis tidak dijadwalkan untuk tampil, pelatih vokal biasanya merekomendasikan agar siswa melanjutkan latihan ini setiap hari untuk mempertahankan kekuatan vokal.
Siswa bernyanyi juga belajar dari pelatih vokal jenis makanan, minuman, dan kebiasaan tidak sehat lainnya yang harus mereka hindari. Karena pita suara sangat rapuh, mereka membutuhkan pelumasan yang konstan agar tetap sehat. Bumbu masak, minuman, dan obat-obatan tertentu dapat menyebabkan iritasi pada pita suara dan merusak suara. Produk susu seperti susu, misalnya, berkontribusi pada produksi lendir yang berlebihan di tenggorokan dan saluran hidung. Minuman apa pun yang mengandung kafein mengeringkan tenggorokan dan menegangkan otot-otot vokal. Alkohol juga memiliki efek mengeringkan.
Banyak penyanyi yang tidak terlatih secara keliru percaya bahwa minum teh panas dengan lemon – obat rumah yang umum untuk sakit tenggorokan – akan membantu suaranya. Meskipun dapat meredakan rasa sakit untuk sementara, teh dengan lemon sebenarnya dapat lebih berbahaya daripada bermanfaat. Bahkan teh bebas kafein pun bisa membuat tenggorokan kering; justru kebalikan dari apa yang dibutuhkan penyanyi. Buah jeruk seperti lemon dan jus jeruk nipis membuat pita suara berkontraksi dan juga dapat menyebabkan refluks asam, menciptakan lebih banyak ketidaknyamanan bagi penyanyi. Pelatih vokal sepakat bahwa cairan terbaik untuk suara adalah setidaknya 10 hingga 12 gelas air minum murni per hari. Minum banyak air adalah tip pelatih vokal yang paling sering ditekankan oleh siswa mana pun yang ingin menjadi penyanyi.