Apa itu Rhodiola?

Rhodiola adalah tanaman semak kecil yang cenderung tumbuh di daerah pegunungan yang dingin di Asia, Skandinavia, Eropa Timur, dan lingkaran Arktik. Meskipun setidaknya 200 ratus varietas yang berbeda telah ditemukan hingga saat ini, satu peneliti merekomendasikan untuk tujuan pengobatan disebut Rhodiola rosea. Ini juga dapat disebut Akar Emas, Akar Siberia atau Akar Mawar dalam katalog herbal yang berbeda.

Spesies ini dianggap adaptogen, yang berarti ia bekerja terutama sebagai penguat daya tahan. Banyak orang Barat jauh lebih akrab dengan adaptogen lain yang disebut ginseng Siberia. Legenda mengatakan bahwa Viking secara rutin mengonsumsi Rhodiola rosea untuk meningkatkan kekuatan mereka saat melakukan kampanye panjang. Orang Eropa Timur dan Skandinavia juga diuntungkan dari sifatnya yang melawan kelelahan. Di beberapa bagian dunia, pengantin wanita disajikan dengan buket rhodiola untuk melambangkan kedatangan vitalitas dan kemakmuran baru.

Sebagian besar penelitian tentang Rhodiola rosea telah dilakukan oleh ilmuwan Rusia dan Skandinavia, meskipun ahli gizi Amerika dan Kanada telah memulai studi mereka sendiri dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu teori terkemuka adalah bahwa hal itu secara langsung mempengaruhi tingkat bahan kimia di otak yang bertanggung jawab untuk daya tahan intelektual dan suasana hati. Ginseng, di sisi lain, cenderung hanya mempengaruhi kelenjar adrenal. Dalam pengertian ini, ginseng akan seperti meminum tablet kafein sebelum ujian akhir dan Rhodiola rose seperti meminum antidepresan. Begitu kadar serotonin dinaikkan, sebagian besar proses mental dan fisik lainnya juga meningkat.

Rhodiola rosea sering direkomendasikan untuk kondisi seperti sindrom kelelahan kronis, fibromyalgia dan depresi. Bahan aktifnya adalah zat yang disebut rosavin, yang tampaknya secara dramatis meningkatkan tingkat ketahanan fisik tikus dalam penelitian laboratorium. Ahli gizi menyarankan bahwa setiap produk suplemen komersial harus mengandung setidaknya 2% rosavin standar agar efektif. Informasi ini biasanya dapat ditemukan pada label.

Karena Rhodiola rosea dapat secara dramatis mempengaruhi tingkat energi tubuh secara keseluruhan, para ahli menyarankan untuk memulai dengan dosis minimal dan meningkat selama beberapa hari. Untuk keadaan yang paling membuat stres, dosis tipikal adalah sekitar 150 hingga 200 miligram hingga tiga kali sehari. Apa pun lebih dari 1,000 miligram sehari mungkin terbukti bermasalah. Suplemen hanya boleh dikonsumsi untuk waktu yang singkat, dengan istirahat yang direncanakan untuk memungkinkan tubuh pulih. Penelitian tentang tanaman ini di Barat masih dalam tahap awal, sehingga efek jangka panjangnya masih belum diketahui.