Apa Curcumin?

Curcumin hadir dalam bumbu kunyit, sering digunakan dalam makanan India. Susunan kimianya bertanggung jawab atas pewarnaan kuning kunyit, dan sering digunakan secara khusus untuk memberi warna pada makanan. Namun, itu mungkin melayani tujuan yang lebih penting bagi manusia. Peneliti medis terpesona oleh kurkumin karena telah terbukti memiliki beberapa sifat yang dapat melawan bentuk kanker tertentu.

Sebagai antioksidan, kurkumin mungkin juga memiliki manfaat anti-inflamasi. Studi klinis pada tikus atau tikus yang terpapar karsinogen menunjukkan bahwa hewan-hewan ini, ketika diberi kurkumin dalam makanan mereka, memiliki insiden kanker usus besar yang jauh lebih rendah, dan bahwa zat tersebut sebenarnya menyebabkan sel kanker usus besar mati (apoptosis). Selain itu, sementara kurkumin menciptakan apoptosis pada sel kanker usus besar, namun tidak menyebabkan kematian sel pada sel non-kanker yang sehat. Salah satu masalah dengan kebanyakan obat kanker yang digunakan dalam kemoterapi saat ini adalah bahwa obat tersebut tidak hanya membunuh sel kanker tetapi juga sel sehat.

Substansi juga telah dipelajari untuk kemungkinan manfaatnya dalam menunda atau memperlambat perkembangan penyakit Alzheimer. Sebuah studi yang dilakukan oleh University of California-Los Angeles mengevaluasi efek kurkumin yang tertelan pada otak pasien dengan penyakit Alzheimer. Ini jelas memecah formasi plak di otak yang disebabkan oleh Alzheimer, dan dapat mempengaruhi tingkat gejala.

Beberapa ilmuwan juga mempelajari apakah kurkumin mungkin memiliki efek meningkatkan otak, meningkatkan memori yang lebih besar. Studi-studi ini masih memerlukan bukti yang lebih besar tetapi hasil survei awal menunjukkan bahwa itu mungkin makanan otak yang baik.

Sayangnya, tidak semua bukti tentang kurkumin menunjukkan hasil positif. Meskipun mungkin melawan kanker usus besar, itu juga bisa menjadi karsinogen, menurut sebuah studi medis tahun 2005. Studi khusus ini menunjukkan bahwa cara kerja kurkumin berarti seseorang dapat menyimpulkan bahwa itu juga dapat bertanggung jawab atas kerusakan sel di tempat lain di tubuh. Masih ada sedikit bukti tentang tingkat risiko yang mungkin ditimbulkannya sebagai karsinogen.

Diketahui bahwa tubuh manusia tidak terlalu banyak menyerap kurkumin saat dikonsumsi. Namun, tubuh mungkin tidak perlu menyerapnya untuk mendapatkan manfaat darinya. Ketika diminum dengan lada hitam, seperti yang terdapat dalam makanan India, zat tersebut diserap lebih baik dan menunjukkan tingkat yang lebih tinggi dalam serum darah manusia.

Seseorang dapat membeli kurkumin dalam bentuk kapsul dan cair, tetapi mungkin lebih baik dikonsumsi dalam makanan, terutama jika seseorang menambahkan lada. Hal ini tentu lebih murah bila digunakan sebagai bumbu.