Apa itu Latihan Kekuatan Fungsional?

Latihan kekuatan fungsional pada dasarnya adalah latihan dengan cara yang akan meningkatkan kekuatan seseorang saat melakukan tugas normalnya sehari-hari. Jika seseorang adalah seorang atlet, seperti pemain bisbol yang banyak mengayunkan tongkat pemukul, maka latihan kekuatan fungsional mungkin berfokus pada membangun kekuatan dan atribut lain untuk gerakan mengayun. Di sisi lain, jika seseorang bukan seorang atlet, latihan kekuatan fungsional mungkin difokuskan pada pengembangan kemampuan mengangkat sampah berat atau tas belanjaan.

Sebagian besar program latihan kekuatan fungsional dibangun langsung di sekitar gerakan umum sehari-hari. Contohnya adalah mengayunkan palu godam atau jongkok dan kemudian berdiri lagi. Gerakan-gerakan ini dapat diulang beberapa kali dalam sesi latihan tertentu, dan mungkin ada tambahan semacam resistensi atau beban untuk meningkatkan efektivitas latihan.

Orang yang fokus pada latihan kekuatan fungsional tertarik untuk melihat tubuh sebagai kumpulan kelompok otot daripada otot individu. Setiap gerakan dasar yang dapat dilakukan seseorang umumnya memerlukan beberapa otot untuk bekerja sebagai satu kesatuan dengan cara yang halus dan efektif. Dalam kehidupan nyata, otot jarang bekerja sendiri-sendiri, sehingga orang yang menyukai latihan kekuatan fungsional biasanya tidak berpikir bahwa mengisolasi otot selama latihan adalah tindakan yang bijaksana. Terkadang orang yang fokus pada pelatihan isolasi dapat membangun banyak ukuran fisik, tetapi mereka mungkin tidak dapat tampil sebaik orang yang lebih kecil dengan banyak pelatihan fungsional.

Salah satu kelemahan utama dari jenis pelatihan ini adalah tidak menghasilkan otot yang besar. Orang-orang dapat meningkatkan tonus otot mereka secara keseluruhan dengan latihan fungsional dan membangun banyak kekuatan dunia nyata, tetapi mereka biasanya tidak menjadi sebesar orang yang melakukan banyak latihan isolasi. Banyak orang yang fokus pada latihan fungsional tidak begitu peduli dengan aspek kosmetik dari program kebugaran, tetapi berfokus pada peningkatan kemampuan mereka untuk melakukan aktivitas.

Beberapa latihan kekuatan fungsional dilakukan tanpa peralatan, dan beberapa tidak. Misalnya, beberapa orang menganggap push-up sebagai bentuk latihan kekuatan fungsional, sementara yang lain mungkin menganggap latihan kettlebell berfungsi karena mereka mengerahkan banyak otot pendukung yang berbeda ke dalam tindakan, dan banyak gerakan yang meniru aktivitas harian biasa. Banyak orang juga menggunakan peralatan isometrik untuk menambahkan sedikit ketahanan pada rutinitas gerakan fungsional mereka, atau mereka mungkin memakai beban di sekitar pergelangan tangan atau pergelangan kaki mereka.