Mesin AV, juga dikenal sebagai mesin vee, adalah jenis umum dari mesin pembakaran internal. Hal ini ditandai dengan bentuk “V” yang dibuat silinder jika dilihat dari depan mesin, tegak lurus terhadap sumbu poros engkol. Pendukung desain mesin V sering menyebut panjang, tinggi, dan beratnya yang umumnya lebih pendek sebagai alasan daya pikatnya.
Notasi konvensional yang digunakan untuk menyatakan ukuran mesin V adalah huruf “V” diikuti dengan jumlah silinder yang dimiliki mesin tersebut. Misalnya, mesin V dengan enam silinder disebut V-6. Mesin konfigurasi AV bisa sekecil V-twin dengan hanya dua silinder yang mencerminkan satu sama lain melintasi poros engkol atau sebesar V-24 di lokomotif.
Mesin V terdiri dari dua bank, atau baris, silinder yang menempel pada poros engkol tunggal. Biasanya silinder terletak pada sudut 60 atau 90 derajat. Tepian dalam V-6 biasanya 60 atau 90 derajat, dan tepian mesin V-8 biasanya terletak pada sudut 90 derajat.
Jenis mesin ini biasanya diatur ke dalam konfigurasi V-6, V-8, V-10 dan V-12 di mobil, meskipun mereka tidak eksklusif untuk penggunaan mobil. V-twins adalah bahan pokok dari beberapa produsen sepeda motor, dan yang lain telah menemukan cara untuk menggabungkan mesin V mulai dari V-4 atau V-5 hingga V-8 di sepeda motor mereka. Mesin konfigurasi V V-16, V-20 dan V-24 sangat jarang digunakan di mobil dan dibatasi terutama untuk truk besar dan penggunaan lokomotif, dengan beberapa pengecualian.
Daya tarik desain mesin V berasal dari kecenderungannya untuk menjadi lebih ringan dan lebih pendek dalam tinggi dan panjang daripada tata letak inline dengan nomor silinder dan perpindahan yang sama. Panjang pendek dari desain V memungkinkan produsen otomotif untuk mempersingkat panjang kap mesin dan menggunakan ruang itu untuk tujuan lain. Mesin V cenderung memberikan tekanan torsi dan kecepatan rotasi yang lebih tinggi sebagai akibat dari poros engkol pendeknya yang kuat.
Konfigurasi mesin inline, sebaliknya, adalah desain yang jauh lebih sederhana daripada V, dengan satu bank berisi semua silinder dalam satu baris. Blok yang lebih besar dan jarak antar silinder sering menyebabkan inline memiliki pengiriman daya yang lebih halus sambil menghasilkan lebih banyak torsi. Tata letak inline lebih berat dan lebih panjang daripada mesin tipe V, dan membutuhkan lebih banyak ruang dalam hal panjangnya.