Penunggang bebas adalah orang atau entitas yang mendapat manfaat dari sesuatu tanpa berkontribusi sebanyak orang lain. Contoh klasik dan asal usul istilah ini adalah pengendara gratis di transportasi umum. Orang yang naik bus tanpa membayar ongkos mendapat manfaat dari bus yang dibayar oleh pengendara lain, serta pungutan pajak yang mengumpulkan uang untuk transportasi. Jika cukup banyak orang yang menghindari tarif, bus menjadi tidak berkelanjutan untuk dijalankan.
Penunggang bebas mengkonsumsi lebih banyak sesuatu daripada yang lain atau mereka berkontribusi lebih sedikit untuk itu, dan terkadang keduanya. Ada sejumlah contoh pengendara gratis dalam komunitas bisnis sebagai akibat dari kenyataan bahwa bisnis sering bersatu untuk mencapai tujuan bersama dan bahkan bisnis yang tidak berpartisipasi menerima manfaat. Contoh klasik terjadi di distrik pusat kota di banyak kota kecil. Pemilik bisnis membentuk kolektif dan berinvestasi dalam langkah-langkah untuk membuat pusat kota lebih menarik, dan bisnis yang tidak berkontribusi masih mendapat manfaat dari peningkatan lalu lintas pejalan kaki.
Ketika bisnis secara kolektif setuju untuk mendukung suatu upaya, selalu ada risiko bahwa pengendara gratis akan muncul. Upaya penataan untuk menyediakan ruang bagi pengendara gratis dapat membantu bisnis mengelola masalah pengendara gratis, tetapi bisnis sering merasa kesal karena membayar orang lain untuk mendapatkan keuntungan. Contoh lain dari masalah pengendara gratis muncul dalam undang-undang paten, di mana perusahaan besar membayar lisensi besar kepada perusahaan lain untuk mencegah mereka menegakkan paten terhadap mereka, dan kemudian perusahaan kecil mendapat manfaat dari kurangnya penegakan.
Masalah ini juga dapat muncul di tempat kerja serikat pekerja. Pekerja yang tergabung dalam serikat memberikan iuran, serta waktu untuk rapat serikat dan pemungutan suara. Sebagai imbalannya, serikat pekerja menegosiasikan upah yang lebih baik dan tunjangan lain bagi mereka. Pekerja yang tidak tergabung dalam serikat menerima tunjangan ini tanpa harus berkontribusi. Sejumlah taktik digunakan di tempat kerja serikat pekerja untuk mencegah pengendara bebas, karena serikat pekerja bergantung pada kontribusi dari sebanyak mungkin orang untuk berfungsi.
Kebencian tentang pengendara gratis juga bisa terjadi dalam kebijakan sosial. Banyak negara memiliki sistem perpajakan dengan tanda kurung berbeda yang dirancang untuk mempromosikan keadilan dengan mengurangi beban pajak pada anggota masyarakat berpenghasilan rendah. Anggota masyarakat yang kaya mungkin membenci kenyataan bahwa mereka membayar pajak yang lebih tinggi dan cenderung tidak menggunakan layanan yang dibayar dengan pajak tersebut, dengan alasan bahwa orang berpenghasilan rendah adalah pengendara gratis. Namun, dalam kebijakan sosial seperti dalam bisnis, keuntungan bersih dari ketidaksetaraan yang nyata terkadang melebihi biaya yang harus ditanggung orang-orang yang berkontribusi sedikit lebih banyak.