Jasa modal mencerminkan barang yang diterima perusahaan dari asetnya. Meskipun nilai moneter mungkin menjadi bagian dari tinjauan ini, itu tidak selalu diperlukan. Aset yang termasuk dalam proses ini adalah peralatan, struktur, tanah, dan persediaan. Untuk perhitungan fisik, perusahaan melihat jumlah barang yang diterima dari setiap aset. Saat meninjau nilai moneter yang diterima, perhitungannya mencakup tingkat pertumbuhan rata-rata tertimbang untuk setiap aset.
Perusahaan sering meninjau aliran fisik input produksi untuk perhitungan jasa modal. Aset yang berbeda dapat memberikan masukan yang berbeda untuk digunakan dalam memproduksi barang dan jasa pelanggan yang berharga. Misalnya, perangkat lunak komputer mungkin memiliki masa pakai yang lebih pendek daripada sebidang tanah. Oleh karena itu, input produksi yang diberikan berbeda untuk setiap aset. Menghitung nilai arus fisik barang dari aset kemudian diperlukan untuk menghitung nilai total layanan modal dalam bisnis.
Untuk menghitung nilai aliran input fisik, perusahaan harus mengalikan aliran fisik untuk input dari setiap aset dengan biaya setiap input. Perhitungan ini memberikan formula dasar untuk menghitung biaya operasional. Misalnya, sebuah program komputer menawarkan 10 kode akses masuk; biaya untuk setiap kode akses adalah $500 US Dollar (USD). Total biaya untuk input yang diperlukan ini adalah $5,000 USD. Aset tersebut kemudian harus menyediakan layanan modal yang melebihi biaya ini untuk membawa manfaat bagi bisnis.
Rumus lainnya adalah tingkat pertumbuhan rata-rata tertimbang. Perusahaan dapat menetapkan persentase ke kelas aset berbeda yang memberikan signifikansi — atau bobot — yang dibawa setiap kelompok ke perusahaan. Peralatan produksi, misalnya, mungkin memiliki bobot 35 persen. Ini menunjukkan nilai total kelompok aset ini dibandingkan dengan semua kelas aset lainnya. Perusahaan kemudian dapat mengalikan persentase ini dengan tingkat pertumbuhan untuk semua aset, dengan menghitung nilai total yang diperoleh dari layanan modal.
Menghitung angka per unit untuk nilai dolar di atas juga dimungkinkan. Perusahaan hanya harus membagi total biaya atau pendapatan dengan output produksi. Ini memberikan nilai per unit dasar dari layanan modal perusahaan. Perhitungan per unit seringkali diperlukan karena lebih dari satu departemen dapat memperoleh manfaat dari layanan modal di perusahaan.
Tujuan dari perhitungan layanan modal adalah untuk menentukan berapa banyak nilai yang dibawa setiap kelas aset ke bisnis. Seiring waktu, aset menjadi tidak berharga bagi perusahaan. Jika bisnis menentukan bahwa aset menjadi tidak berharga terlalu cepat, mereka mungkin perlu menghindari pembelian dan penggantian barang-barang ini. Pada dasarnya, kelas aset terus menjadi hambatan pada sumber daya keuangan perusahaan.