Sistem manajemen alur kerja adalah sistem komputer yang dimaksudkan untuk membantu membuat, memelihara, dan menyimpan informasi pada bagian-bagian alur kerja. Tujuan dari sistem tersebut adalah untuk membantu membuat laporan dan data berguna lainnya yang dapat meningkatkan proses alur kerja dan membantu meningkatkan produktivitas dengan menekankan hal-hal yang dapat bergerak lebih cepat dan area di mana efisiensi dapat ditingkatkan. Manajemen alur kerja adalah konsep yang cukup baru di dunia kerja. Pada dasarnya, manajemen alur kerja adalah gagasan bahwa dengan mengelola perkembangan data, dokumen, prospek, dan item terkait pekerjaan lainnya, proses kerja dapat disederhanakan, dan setiap kegagalan dalam proses dapat dengan mudah didokumentasikan.
Sistem manajemen alur kerja digunakan untuk sejumlah alasan di lingkungan bisnis saat ini. Salah satu alasan utama peningkatan penggunaan dan kepatuhan terhadap sistem manajemen alur kerja adalah bahwa sistem tersebut dapat digunakan untuk melacak kinerja karyawan. Dengan merekam semuanya ke dalam sistem manajemen alur kerja, jika masalah muncul di kemudian hari, mudah untuk melihat dari mana masalah itu berasal, dan mengambil tindakan yang tepat. Dengan cara ini, dapat dipastikan bahwa setiap karyawan melakukan pekerjaannya dengan baik dan tepat waktu; karyawan juga dapat dimintai pertanggungjawaban atas pekerjaan yang tidak diselesaikan tepat waktu, atau yang diselesaikan dengan tidak benar.
Penggunaan lain untuk sistem manajemen alur kerja adalah untuk membantu proses layanan pelanggan. Sistem manajemen alur kerja yang digunakan untuk tujuan ini sering disebut sistem Manajemen Hubungan Pelanggan, atau CRM. CRM membantu layanan pelanggan dengan memastikan pekerja layanan pelanggan memiliki akses ke catatan rinci tentang segala sesuatu yang telah dilakukan untuk membantu pelanggan dengan keluhan. Sistem ini juga melacak setiap kontak dengan pelanggan sehingga bukti “siapa yang berbicara dengan siapa” dapat ditemukan untuk setiap masalah yang mungkin timbul. CRM juga berguna untuk pemasaran kepada pelanggan kapan pun perusahaan yang menggunakan CRM merasa cocok.
Sistem seperti itu juga dapat meningkatkan produktivitas dan produksi di lingkungan pabrik. Dengan dapat melacak proses produksi dari bahan mentah hingga produk jadi menggunakan sistem manajemen alur kerja, akan lebih mudah untuk mengidentifikasi kemacetan dalam siklus produksi. Mengidentifikasi proses yang tidak efisien yang menyebabkan keterlambatan atau kelebihan pekerjaan dan biaya juga bisa menjadi lebih mudah. Dengan demikian, menggunakan sistem manajemen alur kerja dapat menjadi cara yang bagus untuk meningkatkan produktivitas, akuntabilitas, dan hubungan pelanggan di perusahaan mana pun.