Apa Jenis Aroma Aromaterapi yang Berbeda?

Aromaterapi mengacu pada penggunaan aroma untuk tujuan terapeutik. Secara umum diyakini bahwa aroma yang berbeda dapat digunakan untuk mengobati penyakit yang berbeda. Aroma aromaterapi yang populer termasuk serai, peppermint, dan lavender.

Banyak orang mungkin akrab dengan serai karena makna kulinernya. Namun, serai juga merupakan salah satu aroma aromaterapi yang populer. Ketika serai digunakan untuk tujuan ini, minyak esensial sering diekstraksi dengan distilasi uap. Minyak itu dapat ditempatkan dalam pembakar minyak khusus di mana ia dipanaskan dan dengan demikian menyebar. Demam, depresi, dan nyeri otot adalah penyakit yang aroma ini diyakini efektif.

Peppermint juga cenderung lebih dikenal orang sebagai makanan daripada sebagai obat. Ada beberapa cara di mana aroma aromaterapi peppermint digunakan. Banyak orang menambahkan peppermint ke air mandi untuk mengatasi masalah seperti stres dan sakit kepala. Minyak juga dapat dibakar bila diperlukan untuk meningkatkan konsentrasi.

Bergamot adalah salah satu aroma aromaterapi yang diyakini memiliki efek positif pada konsentrasi. Aroma ini juga digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan, untuk menghilangkan kecemasan, dan untuk memerangi kelelahan kronis. Hal ini umumnya ditemukan sebagai minyak esensial atau dalam bentuk lilin.

Umumnya dikenal untuk ditambahkan ke gosok topikal dan krim kaki, kayu putih diyakini efektif bila digunakan sebagai aromaterapi juga. Mereka yang menderita kemacetan, alergi, dan masalah sinus dapat mempertimbangkan untuk menggunakannya. Salah satu caranya adalah dengan menambahkan minyak kayu putih ke dalam steamer wajah. Minyak ini juga dapat ditambahkan ke air mandi.

Lavender dianggap sebagai ramuan yang menenangkan. Ini digunakan untuk melawan stres, kecemasan, dan depresi. Ini mungkin salah satu aroma aromaterapi yang paling populer. Ada berbagai macam produk aromaterapi lavender yang tersedia. Ini termasuk semprotan ruangan, semprotan tubuh, dan lilin.

Pilek dan flu sering diatasi dengan minyak jeruk manis. Meskipun banyak minyak atsiri yang disuling dengan uap, minyak jeruk manis adalah salah satu aroma terapi yang umumnya ditekan dengan dingin. Ini karena minyak jeruk yang diperas dingin cenderung berbau lebih baik dan memiliki kualitas yang jauh lebih tinggi, yang merupakan sesuatu yang harus dipertimbangkan orang sebelum membelinya.

Jeruk bukan satu-satunya buah jeruk yang digunakan untuk terapi. Grapefruit juga digunakan untuk membuat minyak esensial. Salah satu manfaat minyak ini dibandingkan dengan jeruk adalah kurangnya fototoksisitas. Minyak yang fototoksik sensitif terhadap matahari karena zat penyerap radiasi dan karena itu dapat membuat seseorang fotosensitif. Untuk alasan ini, jeruk bali adalah aroma alternatif yang baik untuk depresi, sakit kepala, dan konsentrasi.