Apa itu Lotion Lanolin?

Lotion Lanolin dibuat menggunakan minyak yang diekstraksi sebagai produk sampingan dari produksi wol. Minyak ini berasal dari kulit dan bulu domba dan sangat mirip dengan minyak alami yang ditemukan pada kulit dan rambut manusia. Setelah dipisahkan dari wol, lanolin sering dicampur dengan wewangian dan aditif lainnya untuk membentuk produk yang efektif dalam perawatan kulit kering. Kondisi kulit lainnya, termasuk jerawat dan ruam popok, juga dapat diobati dengan losion farmasi yang terbuat dari lanolin.

Orang telah menggunakan lanolin untuk melembutkan tangan sejak domestikasi domba untuk wol. Selama pencukuran dan pencucian wol, minyak berpindah ke tangan para penggembala, membuatnya terasa lebih lembut. Logikanya, para pekerja ini mulai memisahkan minyak dari air yang digunakan untuk membersihkan wol mentah dan menyisihkannya untuk digunakan di masa mendatang. Catatan tertulis tentang proses pemisahan sudah ada sejak abad pertama.

Saat ini, lanolin masih umum digunakan dalam perawatan kulit kering. Seperti kebanyakan pelembab, lotion lanolin bekerja terutama dengan menciptakan penghalang di permukaan kulit yang mencegah minyak alami keluar. Selain itu, minyak wol alami sangat mirip dengan minyak yang ditemukan di kulit manusia, sehingga lebih mudah diserap daripada banyak pelembab lainnya. Dengan demikian, lotion lanolin obat sering dapat membawa antibiotik topikal dan obat antijamur lebih dalam ke dalam kulit daripada rekan-rekan kimianya.

Secara negatif, konsumen harus menyadari bahwa reaksi alergi terhadap lotion lanolin, meskipun masih jarang, lebih umum daripada kebanyakan perawatan kulit lainnya. Gatal ringan hingga sedang dan ruam yang menyerupai jerawat adalah keluhan paling umum yang terkait dengan alergi lanolin. Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, kesulitan bernapas dan pembengkakan telah dilaporkan. Secara statistik, reaksi ini lebih mungkin terjadi pada individu dengan alergi wol.

Selain itu, banyak organisasi hak-hak binatang menentang pembuatan losion lanolin dan produk lain yang terbuat dari lilin domba. Kelompok-kelompok ini berpendapat bahwa, meskipun proses pencukuran sebenarnya tidak menyakitkan, kondisi kehidupan domba dan praktik dokter hewan para gembala kejam. Perdebatan utama adalah proses yang disebut mulesing, di mana bagian kulit di sekitar anus dan alat kelamin domba dihilangkan untuk menghindari infestasi belatung. Penentang praktik tersebut, yang biasanya dilakukan tanpa anestesi, mengklaim bahwa prosesnya menyakitkan secara tidak manusiawi. Karena infestasi belatung dapat menyebabkan rasa sakit yang parah dan seringkali berakibat fatal, bagaimanapun, para pendukung percaya bahwa prosedur ini adalah pilihan yang paling penuh kasih.