Seni modern adalah gerakan gaya artistik tertentu yang dimulai pada abad ke-19 dan berlangsung hingga 1970-an, dan banyak sejarawan seni cenderung setuju bahwa ia berbagi waktu yang tumpang tindih dengan gerakan seni kontemporer. Karakteristik prinsipnya mencakup penyimpangan dari pandangan tradisional dan eksperimen dengan media dan subjek yang sebelumnya dianggap tidak biasa atau bahkan kontroversial. Beberapa karya seni modern paling terkenal berfokus terutama pada ekspresi emosional daripada pengekangan tabah, dan sejumlah seniman modern awal menarik inspirasi mereka dari ide-ide filosofis Pencerahan. Perubahan teknologi dan meningkatnya tingkat pertukaran antarbudaya juga berkontribusi pada perkembangan seni rupa modern.
Salah satu tujuan utama dari beberapa karya seniman modern adalah untuk secara akurat menangkap masyarakat seperti yang mereka yakini ada selama hidup mereka. Praktik ini merupakan perbedaan mencolok dari gerakan seni rupa sebelumnya yang sebagian besar merayakan atau mengidealkan masa lalu. Penggambaran kehidupan sehari-hari menjadi hal biasa dalam seni rupa modern mulai tahun 1880-an, dan beberapa seniman di era ini juga mulai menciptakan karya yang mengangkat masalah sosial seperti ketimpangan ekonomi. Reaksi yang dihasilkan dari kritikus seni tradisional terkadang berkisar dari meremehkan hingga terkejut.
Faktor penting lainnya dalam seni modern biasanya adalah kebebasan berekspresi; periode dalam sejarah seni rupa ini adalah periode pertama di mana para seniman merasa mereka dapat menggunakan visi internal mereka sendiri sebagai titik awal alih-alih mengikuti formula konservatif untuk menciptakan seni yang menjadi standar hingga saat itu. Beberapa karya seni rupa seperti lukisan dan patung terkadang dibuat untuk melanggar aturan seni tradisional seperti menyimpan cat di dalam bingkai kanvas atau memajang patung di atas alas yang layak.
Seni kontemporer umumnya dianggap sebagai periode akhir dari gerakan seni modern yang dimulai pada tahun 1960-an dan berlanjut dalam berbagai bentuk hingga saat ini. Eksperimen dengan teknologi digital telah memungkinkan berkembangnya seni media baru seperti animasi komputer, fotografi digital, dan instalasi video. Beberapa seniman kontemporer juga bereksperimen dengan peran seniman dan pemirsa, yang mengarah pada pengembangan seni interaktif. Media ini tidak digunakan dengan tujuan audiens pasif mengamati karya-karya dalam pameran galeri; melainkan mengharuskan setiap pemirsa secara singkat menjadi bagian dari karya seni, biasanya dengan berinteraksi dengan kamera atau jenis perangkat input elektronik lainnya.