Apa itu Lukisan Batik?

Lukisan batik adalah bentuk seni kuno yang terdiri dari menerapkan lilin dan pewarna secara sistematis pada kain — biasanya kapas — untuk membuat lukisan. Lukisan Batik Kuno biasanya menggambarkan pemandangan binatang atau alam, tetapi bisa menggambarkan apa saja. Terlihat terutama di daerah India dan Asia awalnya, bentuk seni ini sekarang ditemukan di seluruh dunia, dan perguruan tinggi seni di banyak negara mengajarkan teknik ini. Lukisan batik dapat diaplikasikan pada pakaian, kain penutup furnitur, dan hiasan dinding.

Lukisan batik telah tercatat di India hingga 2,100 tahun yang lalu dan merupakan seni tradisional Indonesia yang diturunkan secara turun-temurun. Itu juga telah ditemukan di makam Mesir. Pada awal 1900-an, lukisan Batik sangat modis di Jerman dan negara-negara Eropa lainnya. Kata “batik” kemungkinan berasal dari bahasa Indonesia ambatik yang berarti “kain bertitik”.

Meskipun lukisan Batik modern menggunakan cat berbahan dasar air, proses Batik kuno menggunakan pewarna nabati, lilin, dan kain katun atau sutra. Setelah kain dicuci dan pati dihilangkan, sketsa arang dibuat di atas kain. Setelah sketsa selesai, lilin khusus, yang mengandung lilin lebah dan resin, digunakan untuk mengisi area sketsa yang tidak akan diwarnai. Alat seperti pena yang disebut tjanting di India dan canting di Indonesia digunakan untuk tujuan ini. Setelah aplikasi lilin selesai, kain dicelupkan ke dalam pewarna warna yang diinginkan dan kemudian dicuci dengan lembut.

Proses ini harus diulang untuk setiap warna yang ingin dimasukkan seniman ke dalam lukisan. Seni kuno selalu dimulai dengan warna-warna terang dan diakhiri dengan warna-warna gelap. Ketika potongan selesai, lilin yang tersisa dihilangkan dan lukisan itu dicelupkan ke dalam larutan asam sulfat encer untuk mengatur warna.

Lukisan batik diperkenalkan ke Afrika pada 1960-an. Sekitar tahun 1976, sebuah proses baru dikembangkan oleh seniman seperti Henry Lutalo Lumu, yang mempelajari bentuk kuno. Memilih untuk memulai dengan warna gelap daripada terang, ia menggunakan kuas cat untuk mengaplikasikan warna daripada mencelupkan seluruh kain ke dalam pewarna. Lilin digunakan untuk menyegel warna pada tempatnya. Teknik yang disebut “fragmentasi” juga dikembangkan untuk menambah kedalaman latar belakang.

Menggunakan proses baru ini memungkinkan seniman untuk memiliki kontrol lebih besar atas pewarnaan, tekstur, dan bayangan dari potongan yang dibuat, menambahkan kedalaman pada karya seni yang tidak terlihat sebelumnya. Proses Afrika ini disebut sebagai metode melukis Batik Modern. Lukisan Batik modern bisa tradisional, tetapi banyak yang menggambarkan subjek modern yang tampak realistis atau seringkali abstrak.