Lava bantal mendapatkan namanya dari tampilannya — seperti bantal. Formasi lava ini biasanya terbentuk sebagai bentuk kubah besar, gemuk, di dasar laut. Hampir semua formasi lava bantal hanya dapat diamati di dasar laut karena lautan adalah satu-satunya tempat di Bumi yang menyediakan kondisi yang tepat untuk terjadinya. Aktivitas vulkanik tidak hanya terjadi di daratan kering, tetapi juga terjadi di bawah air. Kombinasi panas dari magma dan suhu dingin di dasar laut menciptakan lingkungan yang ekstrem. Kondisi yang berlawanan ini, ketika dipaksa untuk berinteraksi, menciptakan lava bantal.
Kerak bumi terdiri dari ratusan lempeng yang bergerak dan saling menekan. Retakan di antara lempeng-lempeng ini sering menawarkan tempat yang sempurna bagi magma untuk menggelembung ke permukaan kerak bumi. Tekanan terkadang menumpuk di bawah lempeng ini dan dilepaskan melalui retakan dalam bentuk gas, yang biasanya diikuti oleh batuan cair. Ketika batu yang sangat panas itu bersentuhan dengan dinginnya es di dasar laut, ia segera mengeras.
Meskipun lava menciptakan kerak yang relatif keras ketika muncul di bawah air, magma di belakangnya masih didorong oleh tekanan melalui celah-celah. Alih-alih memecah kerak yang terbentuk oleh lava, magma biasanya mendorong kerak ke luar untuk menciptakan formasi berbentuk gelembung. Semakin lama tekanan terbentuk di bawah formasi, semakin besar gelembung yang didapat. Seringkali, penjelajah bawah air mengamati bidang luas dari formasi ini, semuanya menyatu di tepinya. Para penjelajah menyebut fenomena lava bantal ini karena terlihat seperti lapangan yang tertutup bantal bundar ala ottoman.
Gunung berapi bawah laut biasanya tidak menghasilkan lava bantal karena magma naik ke puncak kerucut dalam jumlah besar dan memiliki sedikit waktu untuk menyebar sebelum mendingin. Hal ini lebih sering mengakibatkan terciptanya pulau-pulau muda atau pegunungan bawah laut. Lava bantal hampir selalu terjadi di atas bidang datar.
Kadang-kadang, tekanan di bawah bidang lava yang mengeras akan menjadi sangat besar sehingga beberapa gelembung pecah. Hasilnya biasanya terlihat seperti manusia salju karena magma menciptakan gelembung-gelembung dengan ukuran menurun yang ditumpuk di atas satu sama lain. Ketika aktivitas ini berlangsung dalam waktu yang lama, medan lava bantal mulai terlihat seperti gua yang penuh dengan stalagmit. Umumnya, tekanan hanya dapat membuat formasi yang naik tidak jauh dari dasar laut. Lava bantal biasanya tidak berkembang menjadi gunung berapi atau pulau-pulau kecil.