Golden oriole adalah burung asli Inggris dan Asia. Dikenal karena bulunya yang kuning cerah dan tinggi, melodi, seperti seruling, ia menghabiskan bulan-bulan musim panas, biasanya Mei hingga Agustus, di Eropa dan Asia Barat. Burung itu biasanya musim dingin di bulan-bulan yang tersisa di iklim tropis. Pola terbang oriole emas adalah langsung, dengan gerakan bergelombang bertahap, seperti pola terbang sariawan.
Kepodang emas lebih suka berkembang biak di kebun poplar besar dan di antara pohon gugur lainnya yang dekat dengan air. Mereka memberi makan terutama pada serangga dan buah-buahan. Burung-burung menghabiskan sebagian besar waktu mereka di kanopi pohon bagian atas.
Jantan dari spesies ini dapat dikenali dari bulunya yang berwarna kuning cerah dan sayap hitam yang mencolok. Beberapa jenis oriole juga memiliki warna putih, bergaris-garis di bulunya dan di sepanjang dada. Kepodang betina umumnya berwarna hijau kusam. Oriole emas secara khusus memiliki garis-garis emas di sayap dan bulu ekornya, tidak seperti versi spesies lainnya.
Jenis burung ini umumnya sangat pemalu. Ini dapat membantu mereka dalam kemampuan alami mereka untuk menghindari pengamatan. Ukurannya yang kecil dan warna seperti kamuflase biasanya membuat mereka sulit dilihat dalam cahaya belang-belang kanopi pohon tempat mereka tinggal.
Burung-burung ini membuat sarangnya di pucuk-pucuk pohon. Mereka membuat rumah tipe keranjang gantung, menggunakan ranting, dahan, dan bahan pohon lainnya. Kepodang emas umumnya bertelur tiga, dan meninggalkan betina untuk melindungi telur dan sarangnya. Telur biasanya berwarna putih dengan bintik hitam. Orioles bayi dan remaja tidak memiliki warna cerah seperti induknya, dan biasanya berwarna coklat dan putih berbintik-bintik. Baik betina maupun jantan dari spesies ini bekerja sama untuk memberi makan bayi orioles dan melindungi sarangnya.
Oriole emas Afrika juga merupakan anggota dari keluarga oriole, yang berasal dari wilayah selatan Sahara Afrika. Warnanya mirip dengan versi Eropa dan Asia, dengan jantan berwarna kuning cerah dengan sayap hitam, dan betina berwarna hijau tua. Kepodang Afrika mengandung sedikit lebih sedikit hitam di sepanjang sayapnya daripada varietas Eropa, dengan warna ini hanya terbatas pada bagian sayap yang terbang. Burung-burung Afrika hidup di semak-semak lebat dan daerah berhutan lainnya.
Burung itu dinamai berdasarkan suara yang dihasilkannya saat bernyanyi. Panggilan mereka terdengar seperti ooohr – iii – ole. Nama onomatopoetic ini diberikan kepada mereka oleh Albertus Magnus pada tahun 1250.