Apa itu Pelatuk Paruh Gading?

Dengan panjang rata-rata 20 inci (sekitar 51 sentimeter), pelatuk paruh gading (Campephilus principalis) adalah salah satu pelatuk terbesar di planet ini. Berasal dari Amerika Utara, pelatuk paruh gading diyakini telah punah pada 1940-an. Penampakan burung pelatuk telah dilaporkan di beberapa negara bagian selatan pada awal tahun 2000-an, tetapi klaim tersebut belum terbukti.

Setelah tersebar luas di hutan rawa di Amerika Serikat bagian selatan, dari Lembah Sungai Ohio hingga Pantai Teluk dan Florida, pelatuk paruh gading sebagian besar berwarna hitam dengan bercak sayap putih. Rentang sayap dewasa bisa mencapai 30 inci (sekitar 75 sentimeter). Saat di udara, burung pelatuk terlihat memiliki sayap berwarna putih dengan ujung berwarna hitam.

Burung itu adalah satu-satunya pelatuk Amerika Utara yang memiliki paruh pipih. Laki-laki dan perempuan memiliki jambul yang terlihat berbeda. Jantan memiliki jambul merah besar sedangkan jambul betina berwarna hitam. Pelatuk paruh gading dibedakan dari pelatuk lainnya dengan suara ketukan ganda yang khas saat mengetuk pohon.

Paruh burung pelatuk paruh gading tidak terbuat dari gading, tetapi terdiri dari lapisan keratin yang menutupi tulang. Paruh lebar terus tumbuh selama hidup burung pelatuk, tetapi menjadi kusam karena burung itu terus-menerus menyerang pohon. Paruh digunakan untuk mencabut kulit kayu dari pohon yang membusuk untuk mendapatkan larva kumbang, makanan pokok burung pelatuk. Meskipun mereka tidak membawa nilai gading yang sebenarnya, beberapa penduduk asli Amerika menggunakan uang kertas sebagai benda hias.

Pelatuk paruh gading membutuhkan banyak ruang hutan yang belum ditebang untuk bertahan hidup. Sepasang burung membutuhkan sebanyak enam mil persegi (sekitar 15.5 kilometer persegi) untuk berfungsi, yang kira-kira 36 kali lebih banyak ruang daripada pelatuk Amerika Utara yang serupa. Makhluk berparuh gading melubangi pohon untuk membuat lubang sarang. Rongga oval membentang lebih dari 20 inci (sekitar 51 sentimeter) di pohon dan berdiri setinggi 40 kaki (sekitar 12 meter).

Melalui pembangunan, banyak hutan yang mendukung burung pelatuk telah dihilangkan. Selama tahun 1800-an, burung pelatuk hampir punah karena penebangan dan perburuan yang ekstensif. Pada tahun 2005, burung pelatuk paruh gading dilaporkan terlihat di Arkansas dan orang-orang mengklaim telah melihat burung tersebut di Florida pada tahun 2006. Namun, tidak ada klaim yang terbukti.