Apa itu Nodus Atrioventrikular?

Sistem kompleks yang digerakkan oleh neuron dan impuls listrik mengontrol fungsi jantung. Nodus atrioventrikular, atau nodus AV, adalah bagian dari sistem ini. Terletak di antara atrium dan ventrikel di area yang disebut Segitiga Koch, kumpulan sel saraf dan otot ini menghantarkan sinyal antara bilik atas dan bawah jantung. AV kadang-kadang disebut sebagai nodus Aschoff-Tawara.

Elemen sistem kelistrikan jantung, termasuk nodus atrioventrikular, ditemukan pada awal abad ke-20 dalam pekerjaan beberapa dokter. Penemuan nodus AV itu sendiri dikaitkan dengan Sunao Tawara, tetapi pekerjaannya dikoordinasikan dengan berbagai orang lain yang mempelajari area anatomi yang sama selama jangka waktu yang sama. Pekerjaan yang terjadi pada awal abad ke-20 juga dibangun berdasarkan penelitian dari paruh kedua abad ke-19.

Nodus atrioventrikular bekerja bersama dengan nodus sinoatrial (SA). Nodus sinoatrial terletak di atrium kanan dan berfungsi sebagai alat pacu jantung. Ketika SA node menghasilkan sinyal, sinyal tersebut harus melewati AV node. Untuk memastikan fungsi jantung yang optimal dan aliran darah yang tepat, nodus antrioventrikular memperlambat sinyal ini sehingga ventrikel, atau bilik bawah jantung, tidak terpicu untuk berkontraksi sampai atrium, bilik atas, berkontraksi sepenuhnya. Pengurangan kecepatan gerakan sinyal biasanya hanya sepersepuluh detik.

Nodus SA memberi sinyal pada jantung untuk mempercepat atau memperlambat, dan menyesuaikan sinyalnya sesuai dengan kebutuhan tubuh. Selama aktivitas, stres atau situasi lain yang membutuhkan oksigen untuk dikirim lebih cepat ke sel-sel tubuh, SA node mempercepat sinyalnya. Nodus atrioventrikular kemudian memoderasi sinyal-sinyal ini sehingga ruang-ruang jantung yang berbeda bekerja secara terkoordinasi.

Ketika fungsi nodus atrioventrikular terganggu, dapat menyebabkan masalah pada jantung, seperti aritmia. Aritmia adalah setiap ketidakteraturan dalam irama jantung, dan kadang-kadang disebabkan oleh malfungsi dalam sistem kelistrikan yang mengontrol detak jantung. Berbagai jenis aritmia termasuk bradikardia, ketika jantung berdetak terlalu lambat; takikardia, ketika berdetak terlalu cepat; ketukan yang terjadi terlalu dini, disebut sebagai kontraksi prematur; dan fibrilasi, yang mengacu pada detak jantung yang tidak teratur dan tidak terkoordinasi. Beberapa aritmia tidak berbahaya, tetapi terkadang harus diobati dengan obat-obatan atau pemasangan alat pacu jantung buatan.