Tepi anus, juga disebut margin anal, adalah permukaan lubang anus yang melingkari tempat pembuangan kotoran. Anus terdiri dari dua bagian: saluran anus dan ambang anus. Kedua bagian tersebut terletak di dalam sfingter anal, yang merupakan otot yang mengontrol pengeluaran feses. Anus verge menandai titik transisi dari mukosa internal kanalis analis ke permukaan kulit perianal.
Gangguan anus sering meniru gejala kondisi lain. Perubahan, atau displasia, pada sel-sel lapisan permukaan ambang anus mungkin menyerupai pembentukan awal wasir. Setelah pemeriksaan dilakukan dan biopsi jaringan yang diubah diambil, suatu kondisi yang disebut karsinoma in situ (CIS), atau penyakit Bowen, dapat didiagnosis. Sel-sel pra-kanker non-invasif ini biasanya tidak menyebar di luar lapisan permukaan jaringan ambang, tetapi kehadiran mereka dapat mengindikasikan kemungkinan berkembangnya kanker dubur invasif di masa depan.
Kanker dubur mengacu pada pertumbuhan sel ganas di saluran anus atau ambang. Kanker ambang kadang-kadang disebut kanker kulit perianal. Biasanya, kanker ditemukan sebagai karsinoma sel skuamosa setelah evaluasi jaringan yang dibiopsi di laboratorium. Tidak seperti kanker saluran anus, kanker permukaan ambang sering meniru kanker kulit dan lebih sulit diobati.
Tepi anus juga dapat mengembangkan melanoma maligna. Melanosit penghasil pigmen bertanggung jawab atas pembentukan melanin, yang menyebabkan warna kecoklatan pada anus. Umumnya, melanoma berkembang pada kulit yang terkena sinar ultra-violet (UV) matahari. Diagnosis melanoma maligna di ambang anus jarang terjadi, tetapi jika ditemukan pada tahap awal, eksisi tumor lengkap dapat menghasilkan pemulihan penuh.
Kanker ambang lain yang lebih umum pada kulit yang terkena sinar matahari berlebihan adalah karsinoma sel basal. Pengobatan kanker ini melibatkan operasi pengangkatan pertumbuhan. Pengawasan medis yang ketat dianjurkan untuk memastikan setiap perkembangan kembali kanker didiagnosis dan diobati dengan cepat.
Operasi pengangkatan kanker ambang anus disebut reseksi abdominoperineal (APR). Biasanya, rektum, sfingter anus, saluran anus, dan ambang anus diangkat, dan ujung bawah usus dilekatkan pada lubang di perut yang disebut ostomi. Sebagian besar pasien kehilangan kemampuan untuk buang air besar secara normal. Kadang-kadang, ahli bedah dapat memutuskan untuk melakukan reseksi intersphincteric (ISR) daripada APR. Operasi ini memungkinkan eksisi pertumbuhan kanker tanpa kehilangan kontrol usus yang dialami banyak orang karena pengangkatan sfingter anus dan anus.