Dalam Perang Saudara Inggris, para pendukung Raja Charles I disebut secara merendahkan sebagai “Cavaliers,” sebuah kata yang membawa makna penuh makna di Inggris abad ke-17. Cavaliers umumnya menyebut diri mereka sebagai “Royalis,” merujuk pada dukungan mereka untuk Raja Inggris dalam perjuangannya melawan Anggota Parlemen. Istilah “Cavalier” pasti populer, dan banyak referensi ke Cavaliers dan Roundheads dapat didengar dalam diskusi tentang Perang Saudara Inggris.
Perang Saudara Inggris sebenarnya adalah serangkaian perang, bukan hanya konflik tunggal, pada pertengahan 1600-an di mana Raja berjuang untuk kekuasaan melawan Parlemen. Anggota Parlemen tidak menyetujui tindakan Monarki, dan mereka ingin memberdayakan diri mereka sendiri untuk membuat keputusan yang lebih baik untuk Inggris. Ada tiga konflik secara keseluruhan; Perang Saudara Inggris Kedua sebenarnya berakhir dengan pembunuhan Raja Charles I, dan yang ketiga dipicu oleh pemberontakan di Irlandia dan Skotlandia sebelum akhirnya dihentikan oleh Anggota Parlemen.
Anggota Parlemen menyebut lawan mereka sebagai Cavaliers dengan harapan meremehkan posisi mereka. Istilah ini berasal dari chevalier Perancis, untuk ksatria, dan itu dimaksudkan untuk menyiratkan rasa kebenaran diri dan kesadaran mode tertentu. Cavaliers dianggap sebagai pendukung Raja yang sembrono, dan istilah itu dimaksudkan untuk menunjukkan kecerobohan, minuman keras, dan kehidupan yang tidak saleh. Istilah ini juga merujuk pada sebuah kalimat dalam Shakespeare, di mana orang-orang yang angkuh secara tidak langsung dianggap sebagai individu yang sombong dan arogan.
Pada akhirnya, Cavaliers mulai mengadopsi istilah itu untuk diri mereka sendiri, mencoba mengubahnya menjadi gelar yang memberdayakan dan terhormat daripada gelar yang merendahkan. Seperti yang disarankan oleh tulisan-tulisan kontemporer, beberapa Cavaliers berbicara dengan fasih membela posisi Royalis dan gaya hidup mereka. Mereka juga membalas dengan penghinaan mereka sendiri: Roundhead, untuk anggota Parlemen Puritan yang berpakaian sederhana dan bergaya sederhana. Istilah “Roundhead” dikatakan mengacu pada gaya rambut yang dipotong ketat dari banyak anggota Parlemen, yang sangat berbeda dari kunci Cavaliers yang mengalir dan ditata dengan hati-hati.
Pada akhirnya, Cavaliers kalah dalam Perang Saudara Inggris, tetapi mereka tidak bertahan lama di bawah kekuasaan Parlemen. Hanya 12 tahun setelah Oliver Cromwell dan sesama Roundheads mendirikan Persemakmuran Republik, Charles II dibawa kembali dari pengasingan dan monarki dipulihkan. Rasa angkuh sebagai sembrono atau angkuh terus hidup dalam bahasa Inggris modern.