Alprazolam adalah jenis obat benzodiazepine yang menggunakan nama dagang Xanax®, Xanor®, dan Niravam®. Semua obat ini dimaksudkan untuk mengobati serangan panik dan gangguan kecemasan. Dari ketiga nama dagang ini, Xanax® adalah yang paling sering diresepkan. Xanax® juga dapat digunakan untuk mengobati gejala depresi berat, yang membuat obat ini unik dalam kategori obat benzodiazepin.
Para ilmuwan mulai bereksperimen dengan benzodiazepin selama tahun enam puluhan. Alprazolam awalnya dibuat oleh perusahaan bernama Upjohn, yang kemudian diakuisisi oleh Pfizer. Upjohn memasarkan obat itu sebagai obat untuk semua gangguan panik, dan ketika obat itu dirilis pada 1981, obat itu langsung menjadi hit. Sebelum dirilis, gangguan panik adalah penyakit yang sebagian besar tidak dapat diobati.
Obat Xanax® bekerja melalui penyerapan di dalam sistem gastrointestinal. Ketika pil Xanax® ditelan, ia diserap oleh saluran pencernaan. Setelah obat telah mencapai saluran ini, kemudian dilarutkan oleh cairan pencernaan. Sebagian besar obat menempel pada protein plasma di dalam tubuh, sedangkan sisa obat diserap oleh hati.
Apakah obat tersebut berakhir di hati atau melekat pada protein plasma, efektivitas obat tetap sama. Setelah penyerapan,
Obat Xanax® bekerja secara langsung mempengaruhi reseptor GABA otak. Reseptor ini bertanggung jawab untuk berkomunikasi dengan neurotransmiter otak asam gamma-aminobutyric (GABA). Obat Xanax® secara efektif mematikan reaktor ini, menyebabkan pasien merasa tenang.
Sementara obat benzodiazepin telah terbukti sangat efektif, ada beberapa kontroversi seputar efek jangka panjang obat pada pasien. Ketika pasien diberi resep obat Xanax® dosis tinggi dalam jangka waktu yang lama, efek samping seperti euforia, halusinasi, penyakit kuning, kemarahan, dan banyak lainnya dapat terjadi, meskipun efek samping ini sering jarang terjadi.
Juga, ketergantungan fisik dapat terjadi ketika obat Xanax® telah diresepkan selama lebih dari delapan minggu. Setiap pasien yang ingin menghentikan penggunaan obat Xanax® harus berbicara dengan dokter. Kebanyakan pasien harus perlahan-lahan menghentikan penggunaan obat ini untuk menghindari efek samping ketergantungan fisik yang tidak diinginkan. Pasien tidak boleh tiba-tiba berhenti menggunakan segala jenis obat benzodiazepin.
Selain itu, jenis obat ini harus dipantau oleh dokter terlatih. Hanya ahli medis yang memenuhi syarat yang dapat menentukan apakah pasien harus melanjutkan penggunaan Xanax® atau tidak. Tanpa obat ini, banyak orang yang menderita kecemasan, depresi, dan serangan panik tidak akan dapat berfungsi secara normal, meskipun ini tidak berarti bahwa Xanax® harus dikonsumsi secara bebas.