Siapakah William Seward?

William Seward adalah seorang politisi Amerika selama abad ke-19. Dia menjabat sebagai gubernur New York dan sebagai Senator AS, serta Menteri Luar Negeri di bawah Presiden Abraham Lincoln dan penggantinya, Presiden Andrew Johnson. Bagiannya dalam membeli negara bagian Alaska dari Rusia adalah salah satu pembelian paling terkenal dalam sejarah Amerika, dan kemudian dikenal sebagai “Kebodohan Seward” karena publik percaya bahwa tanah itu tidak berharga bagi Amerika Serikat. Seward hampir dibunuh pada malam yang sama ketika Lincoln dibunuh, tetapi dia menjalani cobaan itu dan melanjutkan pekerjaannya sebagai Menteri Luar Negeri.

Sebagai gubernur New York, William Seward adalah penentang perbudakan di Amerika Serikat. Dia dan istrinya dikenal karena memberikan bantuan kepada budak buronan, dan pengalamannya sebagai anak laki-laki sebagian besar mendikte perasaannya terhadap perbudakan, karena orang tuanya adalah pemilik budak. Penyebab lain yang diperjuangkan Seward sebagai gubernur termasuk reformasi pendidikan dan penjara; dia mendukung pemberian bantuan ke sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan, dan dia adalah pendukung merombak sistem pemasyarakatan agar lebih manusiawi.

Seward akhirnya terpilih menjadi anggota Senat Amerika Serikat, di mana ia melanjutkan sikap anti-perbudakannya pertama-tama sebagai anggota Partai Whig dan kemudian di Partai Republik. Dia memiliki ambisi untuk mencalonkan diri sebagai presiden, dan kesempatannya datang pada akhir tahun 1850-an. Keterusterangan William Seward telah menjadi berkah sekaligus kutukan bagi pria itu, dan dalam persiapan untuk menjalankan Gedung Putih, Seward memutuskan untuk melakukan perjalanan ke luar negeri untuk meredakan ketegangan selama ketidakhadirannya. Ketika dia pergi, Abraham Lincoln, kandidat yang kurang dikenal, melakukan kampanye yang kuat, memenangkan nominasi Partai Republik dan akhirnya menjadi presiden.

Seward mendukung Lincoln sepanjang kampanye, dan ketika Lincoln menang, William Seward terpilih sebagai Sekretaris Negara. Dia dan Lincoln berbagi pandangan yang sama tentang perbudakan, dan sementara mereka merasa bahwa perbudakan harus dihapuskan, mereka berdua merasa itu harus dilakukan melalui kebijakan daripada perang. Ketika perang akhirnya meletus, Seward bekerja sama dengan Lincoln untuk menyelamatkan Union. Saat perang hampir berakhir pada tahun 1865, Presiden Lincoln dibunuh; pada malam yang sama, nyawa Seward hampir direnggut oleh seorang pembunuh, tetapi Seward selamat dan terus bekerja di bawah presiden baru, Andrew Johnson.