Siapakah Maria Magdalena?

Maria Magdalena, yang dianggap sebagai santo oleh Gereja Katolik Roma, Anglikan, dan Ortodoks Timur, adalah tokoh kontroversial dalam Perjanjian Baru. Maria Magdalena hanya disebutkan namanya tiga kali dalam Injil, tetapi identitasnya sering dikaitkan dengan wanita lain yang terkait dengan pelayanan Yesus. Beberapa sarjana modern dan penulis fiksi bahkan telah menyarankan bahwa wanita ini diam-diam menikah dengan Yesus, atau setidaknya mengejar hubungan intim dengan-Nya.

Ada sejumlah kesalahpahaman seputar Maria Magdalena yang bersejarah, terutama mengenai karakter dan pekerjaannya. Menurut salah satu kepercayaan populer, Maria adalah seorang pelacur lokal yang terkenal ketika dia pertama kali bertemu Yesus dan murid-murid-Nya. Namun, menurut Injil, dia hanya “melayani” Yesus, sebuah istilah yang menyiratkan sikap dukungan material atau spiritual. Yesus dikatakan telah melepaskan tujuh setan dari wanita ini, yang beberapa telah diterjemahkan sebagai tanda ketidakpantasan seksual. Teori ini tidak didukung oleh Injil, karena Yesus mengusir setan dari laki-laki dan perempuan.

Maria Magdalena juga sering dikacaukan dengan “Maria dari Betania”, saudara perempuan Marta dan Lazarus. Sementara kedua Maria terus mengikuti Yesus sepanjang pelayanan-Nya, Maria dari Betania dianggap sebagai wanita yang bertobat yang meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya. Maria Magdalena, di sisi lain, dianggap oleh beberapa orang sebagai “orang berdosa” yang tidak disebutkan namanya yang Yesus bela dari rajam yang tidak adil untuk perzinahan. Namun, peristiwa ini digambarkan terjadi sebelum Yesus bertemu dengan wanita ini dan mengusir roh-roh jahatnya. Hubungan antara ‘pendosa’ dan Maria Magdalena tampaknya telah dibuat berabad-abad setelah kejadian itu.

Maria Magdalena juga disebutkan sebagai saksi Penyaliban Kristus, mungkin menghibur Maria yang lain, ibu Yesus. Setelah pengangkatan tubuh Yesus dari salib, Maria Magdalena diyakini telah membantu dalam persiapan tradisional pemakaman Yahudi. Dia juga yang pertama dari pengikut-Nya yang menemukan bentuk kebangkitan Yesus Kristus, meskipun Dia menasihatinya untuk tidak memeluk-Nya. Maria juga dikreditkan dengan menyampaikan berita kebangkitan Yesus kepada murid-murid lainnya.

Di tahun-tahun terakhirnya, Maria dikatakan telah pensiun ke kota Efesus, bersama dengan Perawan Maria yang Terberkati. Tradisi lain menunjukkan bahwa dia benar-benar pindah ke Prancis dan menghabiskan hari-hari terakhirnya sebagai misionaris Kristen di wilayah tersebut. Jenazahnya dikatakan disimpan di dua relikui terpisah, dengan tengkoraknya beristirahat di sebuah gua di sebuah gereja Katolik kecil di La Sainte-Baume, Prancis.