Siapa Richard Feynman?

Richard Feynman (1918 – 1988) dianggap oleh banyak orang sebagai guru fisika terbaik abad ke-20. Dia terkenal karena The Feynman Lectures on Physics-nya yang sangat mudah diakses, karyanya tentang bom atom dan kontribusinya yang besar pada bidang elektrodinamika kuantum. Feynman juga orang pertama yang memahami nanoteknologi dan komputer kuantum, serta seorang petualang dan pengelana yang gemar bermain drum.

Feynman mendapatkan gelar sarjana di Institut Teknologi Massachusetts pada tahun 1939, diikuti dengan gelar PhD di Universitas Princeton pada tahun 1942, di mana ia belajar di bawah bimbingan John Archibald Wheeler yang terkenal. Feynman kemudian bekerja di Proyek Manhattan untuk bom atom, di mana ia menjadi teman kepala laboratorium J. Robert Oppenheimer. Setelah perang, ia mengajar sebagai profesor untuk tugas singkat di Cornell University, diikuti dengan transfer ke California Institute of Technology (Caltech), di mana ia tinggal selama bertahun-tahun. Feynman berbagi Hadiah Nobel dalam Fisika untuk tahun 1965 dengan dua peneliti lainnya. Dia mendapatkan hadiah untuk karyanya pada elektrodinamika kuantum.

Setelah Perang Dunia II, Feynman ditawari posisi di Institute for Advanced Study di Princeton, mungkin lembaga penelitian paling terkenal di abad ke-20. Dia menolak karena kecintaannya pada mengajar. Penjelasan Feynman yang jelas dan membumi tentang konsep-konsep rumit membuatnya mendapat julukan “The Great Explainer.” Ceramahnya tentang fisika dibaca jauh di luar kalangan mahasiswanya dan bahkan seluruh tubuh sarjana fisika. Dia memiliki kualitas eksentrik dan merupakan jiwa bebas yang suka bersenang-senang. Buku-buku yang diterbitkan tentang petualangannya termasuk Tentunya Anda Bercanda, Tuan Feynman!, Apa yang Anda Peduli Apa yang Orang Lain Pikirkan? dan Tuva Atau Payudara!

Feynman dikenal dengan diagram Feynman-nya, deskripsi bergambar sederhana tentang interaksi partikel. Terlepas dari kesederhanaan diagram ini, diagram ini terkait dengan materi teoretis yang dikreditkan dengan beberapa prediksi paling akurat dalam fisika. Feynman adalah satu-satunya dari mereka yang menerima Hadiah Nobel untuk mencoba menyajikan kompleksitas fisika partikel dalam format sederhana. Feynman mempelajari superkonduktivitas, superfluiditas dan peluruhan lemah. Sebagian besar karyanya telah dikembangkan oleh fisikawan masa kini dan masih dikutip secara luas. Dia meninggal karena kanker pada tahun 1988 di Los Angeles. Kata-kata terakhirnya adalah, “Aku benci mati dua kali. Itu sangat membosankan.”