Plato adalah seorang filsuf dan sarjana yang hidup antara 427 dan 347 SM. Dia adalah murid Socrates dan kemudian membentuk “universitas” pertama yang dikenal, yang disebut Akademi. Karyanya yang paling terkenal adalah The Republic, dan konsepnya yang paling terkenal adalah Theory of Forms.
Teori Bentuk menyatakan bahwa, sementara pengalaman berubah dan ilusi, bentuk ideal tidak berubah dan nyata. Plato mengajukan teori Parmenides bahwa baik pengalaman maupun bentuk adalah nyata. Aristoteles dan Socrates juga memulai pemikiran filosofis mereka dari Parmenides, yang dikenal sebagai Parmenides dari Elea dan hidup antara 510 dan 440 SM. Meskipun alasannya ditunjukkan oleh Aristoteles, Socrates, Plato, dan filsuf lain sebagian besar tidak masuk akal, Parmenides, agak ironisnya, memulai seluruh konsep deduksi logis yang membuat para sarjana ini terkenal.
Teori Plato menyatakan bahwa beberapa aspek yang stabil dan tidak berubah dari sesuatu harus menjadi bagian dari pengalaman indera seseorang agar hal itu dianggap nyata. Misalnya, meskipun ada banyak anjing individu, mereka semua dibuat dalam bentuk anjing. Suatu bentuk dapat dianggap sebagai pola, cetak biru, atau desain. Orang dapat mengenali bentuk yang disebut “anjing” di bawah apa yang mereka alami sebagai “Great Dane”, “Yorkshire Terrier”, “Dalmatian”, atau anjing ras campuran yang tidak dapat dikenali.
Agama Kristen banyak mendasarkan teologinya pada pengaruh teori ini. Manusia diyakini diciptakan menurut gambar Tuhan, misalnya, dan meskipun ada banyak individu manusia, mereka diyakini diciptakan secara universal dalam bentuk Tuhan. Pengaruh mendalam sang filsuf terhadap Kekristenan adalah salah satu alasan filsuf evolusioner AN Whitehead mengatakan, “Karakterisasi paling aman dari filsafat Barat adalah serangkaian catatan kaki Plato.”
Plato juga menganggap bentuk bersifat universal, atau ideal, dalam konsep abstrak, seperti dalam klasifikasi bilangan matematis, dan pengakuan akan keberadaan objek abstrak disebut Platonisme. Gottlob Frege dan ahli logika lainnya memajukan pandangan angka ini sebagai objek abstrak matematis melalui teori filsafat matematika mereka.
Republik menyangkut Teori Bentuk dalam kaitannya dengan konsep abstrak keadilan dan kebenaran. Plato melihat republik yang ideal sebagai negara yang sangat terkontrol di mana individu bertindak untuk memberi manfaat bagi masyarakat secara keseluruhan. Penjaga, kelas elit yang lahir dan terlatih dalam peran mereka, memerintah masyarakat yang terdiri dari orang biasa dan juga tentara. Filsuf melihat visinya tentang republik sebagai bentuk ideal, meskipun banyak kritik bahwa jenis masyarakat ini tidak dapat bertahan, bahkan di Yunani kuno.