Ganesha bisa dibilang adalah dewa Hindu yang paling dicintai. Putra tertua Dewa Siwa Sang Penghancur, dan istrinya, Parvati, Ganesha adalah dewa kebijaksanaan, juru tulis, pembelajaran, dan penghapus rintangan. Sebelum usaha apa pun dimulai, doa kepada Ganesh dikatakan untuk memastikan kesuksesan.
Ganesh muncul sebagai sosok lembut berperut buncit dengan kepala gajah, empat lengan, dan gading patah. Dia paling sering digambarkan duduk dengan satu kaki terlipat di bawahnya. Di tiga tangannya ia memegang berbagai benda yang merupakan alat simbolis untuk pencerahan: pasam atau tali, tongkat atau kapak, dan semangkuk nasi atau bola pencuci mulut yang manis.
Pasam atau tali memiliki tiga kepang, masing-masing kepang mewakili pelajaran peringatan yang berbeda: kesombongan, Maya atau sifat ilusi dunia, dan ketidaktahuan. Tongkat adalah tongkat yang digunakan untuk menggiring gajah dan mengingatkan penyembah untuk menghindari jalan yang merugikan diri sendiri, sedangkan kapak melambangkan kemampuan untuk memutuskan keterikatan yang tidak sehat dengan dunia material. Nasi atau makanan penutup yang manis melambangkan pahala, atau manisnya hidup dalam pencerahan, dan kepenuhan kebijaksanaan. Itu menjanjikan kebahagiaan sebagai imbalan atas pengabdian.
Tangan keempat Ganesha selalu bebas, telapak tangan terulur dalam berkah.
Perut buncit Ganesha diikat oleh seekor ular kobra, yang melambangkan Siwa, mengingatkan kita bahwa Ganesha adalah putra Siwa, sedangkan kendaraan Ganesha adalah seekor tikus, yang tidak hanya mewakili betapa pentingnya orang bijak memberikan kepada makhluk terkecil, tetapi juga kelincahan dan akal.
Ada banyak legenda tentang bagaimana Ganesha berakhir dengan kepala gajah. Dalam satu, Shiva pergi berperang dan Parvati menginginkan seseorang untuk berjaga-jaga saat dia mandi. Dia menciptakan anak laki-laki biasa, Ganesh. Dia menginstruksikan dia untuk melarang siapa pun masuk. Ketika Shiva kembali ke rumah, anak itu dengan setia menghalangi jalan. Marah, Shiva memenggal kepalanya. Parvati keluar dan melihat apa yang telah dia lakukan, berduka atas putranya. Shiva mengalah, berjanji untuk menempelkan kepala makhluk pertama yang ditemuinya, yaitu bayi gajah. Shiva memotong kepala gajah dan meletakkannya di atas anak itu, menghidupkannya kembali. Parvati tidak cukup puas sehingga Shiva lebih lanjut memberkati anak itu, memutuskan bahwa semua harus berdoa kepada Ganesha sebelum mendaftar usaha apapun.
Sampai hari ini umat Hindu yang setia di mana-mana mengirim doa ke Ganesha sebelum memulai pekerjaan, memulai hubungan, atau melakukan proyek baru. Ganesha dengan penuh kasih mewakili keharmonisan dan kebahagiaan rumah tangga dan fotonya tergantung di banyak pintu, menjaga pintu masuk dari bahaya dan menghilangkan rintangan apa pun dari jalan menuju kesuksesan.