Mahatma Gandhi sering dianggap sebagai pelopor protes tanpa kekerasan atas gerakannya melawan kekuasaan Inggris di India sepanjang paruh pertama abad ke-20. Namun, sebagai seorang remaja, ia memberontak terhadap banyak aturan dalam pendidikan Hindunya. Dia dilaporkan melakukan kegiatan terlarang, seperti makan daging, merokok, dan bahkan pencurian kecil-kecilan. Menyaksikan air mata ayahnya setelah pengakuan pelanggaran remaja dilaporkan telah mengilhami Gandhi untuk menggunakan cara-cara non-kekerasan, seperti mogok makan, untuk menghasut perubahan sosial.
Lebih lanjut tentang Gandhi:
Pada usia 13 tahun, Gandhi menikah dengan sesama remaja melalui pernikahan yang telah diatur sejak dia berusia 7 tahun. Bahkan setelah bersumpah selibat, dia tetap menikah sampai kematiannya pada usia 74 tahun.
Meskipun Gandhi secara historis dikenal karena cara protes sosialnya yang damai, ia tidak pernah dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian meskipun dinominasikan empat kali. Pada tahun 2006, komite Nobel secara resmi menyatakan penyesalannya karena tidak pernah menganugerahkan Gandhi.
Sebagai seorang anak, Gandhi sangat takut berinteraksi dengan teman-teman sekelasnya sehingga dia akan lari pulang dari sekolah setiap hari.