Seberapa Parah Masalah Miopia di Kalangan Muda di China?

Asia Timur tampaknya kehilangan pandangannya. Menurut sebuah studi tahun 2012 yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet, sejumlah besar anak muda di negara-negara Asia Timur didiagnosis dengan miopia, atau rabun jauh. Korea Selatan berada di puncak daftar, dengan 96 persen orang di bawah 20 tahun didiagnosis, tetapi polanya berlanjut di Cina, Taiwan, Singapura, dan di tempat lain. Meskipun miopia adalah masalah mata yang relatif umum, peningkatan prevalensinya dalam beberapa tahun terakhir sangat mengejutkan. Di Cina, hampir 90% orang dewasa muda mengalami rabun jauh, sementara hanya 50 tahun yang lalu, kurang dari 20% populasi menderita miopia. Dan sementara alasan untuk perubahan tiba-tiba sulit dipahami, dokter mata Shanghai Xu Xun mengatakan penyebabnya bukan genetik, karena peningkatan tingkat rabun jauh terjadi terlalu cepat untuk diturunkan. Sebaliknya, Dr. Xu menyalahkan kurangnya paparan cahaya alami, karena ini merupakan penyebab miopia. Sebuah penelitian di Australia tampaknya setuju, karena menemukan tingkat perkembangan miopia yang jauh lebih lambat pada anak-anak selama musim panas, ketika anak-anak lebih cenderung berada di luar di bawah sinar matahari, daripada di musim dingin.

Mata memilikinya:

Bayi yang baru lahir sebagian besar melihat dalam warna hitam dan putih, tetapi mereka dapat memilih objek merah dengan latar belakang abu-abu.
Kecemerlangan artistik Leonard da Vinci mungkin sebagian disebabkan oleh kelainan mata yang memungkinkannya menggunakan setiap mata secara terpisah, yang berarti ia dapat membuat gambar tiga dimensi dengan lebih akurat.
Orang berkedip sekitar sekali setiap lima detik, dengan setiap kedipan berlangsung sepersepuluh detik.