Menggunakan arginin untuk disfungsi ereksi diyakini sangat efektif. Para peneliti yang menemukan efektivitas oksida nitrat yang terkandung dalam arginin, pada kenyataannya, dianugerahi Hadiah Nobel dalam Fisiologi sebagai imbalan atas studi mereka di bidang ini. Diyakini sebagai obat alami untuk mengobati disfungsi ereksi serta kondisi lain seperti diabetes dan tekanan darah tinggi, arginin untuk disfungsi ereksi sering lebih disukai daripada obat lain, karena ada beberapa efek samping yang terkait dengan asam amino ini.
Tanpa kadar arginin yang tepat, tubuh tidak menghasilkan oksida nitrat dalam jumlah yang cukup. Dengan tidak adanya gas ini, yang masuk ke tubuh melalui makanan tertentu, pembuluh darah yang menyempit mencegah sirkulasi darah yang sehat. Penyempitan semacam ini dapat menyebabkan gagal jantung kongestif dan hipertensi, serta disfungsi ereksi.
Hadiah Nobel dalam Fisiologi dianugerahkan kepada Dokter Ignarro, Furchgott dan Murad untuk studi terobosan mereka dalam penggunaan oksida nitrat seperti yang ditemukan dalam arginin. Studi-studi ini mengarah pada penemuan bahwa arginin, juga disebut sebagai L-arginin, menghadirkan peningkatan oksida nitrat yang merangsang ereksi melalui pelebaran berbagai pembuluh darah yang ditemukan di penis. Arginin juga membantu membuat oksida nitrat sehingga arteri mempertahankan elastisitas yang diperlukan.
Selain menggunakan arginin untuk disfungsi ereksi, kegunaan lain dari arginin termasuk penggunaannya dalam penyembuhan disfungsi seksual pada wanita. Formula yang dibuat untuk wanita terkadang juga mengandung herbal seperti damaina, ginkgo dan ginseng. Studi menunjukkan bahwa, ketika herbal ini dikombinasikan dengan arginin, efektivitasnya dalam merangsang libido wanita meningkat.
Arginin terjadi secara alami dalam makanan seperti kacang-kacangan tertentu, makanan laut dan daging. Ini juga dapat diperoleh melalui suplemen makanan. Sementara makanan adalah sumber alami untuk asam amino ini, banyak yang lebih suka mengonsumsi suplemen arginin untuk mengukur seberapa banyak yang diakses melalui dosis tunggal. Ini dianggap cukup penting karena penelitian menunjukkan bahwa dosis arginin yang lebih rendah mungkin lebih efektif daripada dosis yang lebih tinggi yang sering disesuaikan oleh tubuh secara alami dan akhirnya berhenti merespons.
Banyak yang percaya bahwa risiko arginin untuk disfungsi ereksi kurang mengancam daripada yang terkait dengan implan penis atau obat tertentu lainnya yang digunakan untuk mengobati kondisi ini. Namun, interaksi arginin yang serius memang ada, dan para ahli medis memperingatkan agar tidak menggunakan arginin untuk disfungsi ereksi tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan profesional medis. Misalnya, karena arginin bekerja melebarkan pembuluh darah, orang yang minum obat hipertensi diperingatkan bahwa salah satu efek samping arginin bagi mereka adalah tekanan darah dapat diturunkan ke tingkat yang tidak sehat.