Seberapa Efektif Krim Antibiotik untuk Jerawat?

Krim antibiotik efektif dalam membunuh bakteri, dan karena jerawat dapat diperparah oleh bakteri, krim dapat membantu membersihkan kondisi tersebut. Meskipun jerawat paling sering menyerang orang muda selama masa remaja, jerawat dapat berkembang pada orang-orang dari segala usia. Krim antibiotik tidak selalu direkomendasikan untuk jerawat, tetapi terkadang bermanfaat sebagai garis pertahanan pertama melawan jerawat. Jerawat parah, atau jerawat kistik, perlu dirawat oleh dokter kulit, yang dapat meresepkan krim, antibiotik oral, atau obat resep lainnya.

Ketika pori-pori di kulit tersumbat oleh kotoran dan minyak, bakteri bisa berkembang biak. Ini dapat memicu respons imun, yang mengakibatkan erupsi kulit, bisul, dan kista. Krim antibiotik dapat secara efektif membasmi bakteri dan memungkinkan kulit untuk sembuh. Salah satu manfaat menggunakan krim antibiotik untuk jerawat, dibandingkan dengan antibiotik oral, adalah bahwa krim biasanya menyebabkan lebih sedikit efek samping sistemik, jika ada sama sekali. Antibiotik oral dapat menyebabkan sakit perut, diare, dan sakit perut. Antibiotik topikal, bagaimanapun, hanya dapat menyebabkan iritasi lokal ringan.

Meskipun krim menghasilkan lebih sedikit efek samping daripada antibiotik oral, mereka yang alergi terhadap antibiotik tidak boleh menggunakannya, bahkan dalam bentuk ini, kecuali jika menurut profesional kesehatan aman untuk melakukannya. Pasien dengan alergi antibiotik harus memberi tahu penyedia layanan kesehatan sehingga pengobatan alternatif dapat ditentukan, jika perlu.

Krim antibiotik resep untuk jerawat tidak boleh disamakan dengan salep antibiotik yang dijual bebas. Salep ini biasanya digunakan untuk mengobati goresan kecil, luka, dan gigitan serangga, dan tidak boleh digunakan sebagai pengobatan untuk jerawat. Selain itu, krim antibiotik resep yang diresepkan untuk jerawat tidak boleh digunakan untuk mengobati luka kecil atau goresan.

Kadang-kadang, krim antibiotik diberikan bersama dengan agen pengeringan topikal. Kombinasi tersebut dapat menyebabkan kulit di wajah menjadi sangat kering dan bersisik, serta dapat mengelupas. Meskipun efek ini biasanya ringan dan sementara, mereka bisa tidak nyaman dan memalukan. Mengobati kekeringan ini dengan pelembab dapat memperburuk jerawat, jadi pasien yang mengalami kekeringan ekstrem yang tidak hilang harus berkonsultasi dengan profesional medis.

Selain antibiotik dan obat lain, perubahan gaya hidup juga dapat membantu mengobati jerawat. Makan makanan yang kaya buah dan sayuran, berolahraga, dan mengelola stres dapat membantu mengurangi jerawat dan memperbaiki penampilan kulit. Selain itu, cukup tidur, tidak merokok, dan menghindari atau membatasi konsumsi alkohol juga dapat membantu memperbaiki gejala.