Seberapa Efektif Kortikosteroid untuk Eksim?

Kortikosteroid sangat efektif untuk meredakan gejala eksim tetapi tidak akan menyembuhkan kondisi itu sendiri. Secara umum, kortikosteroid mengobati peradangan, dan karena salah satu karakteristik utama eksim adalah kulit yang meradang, penggunaan kortikosteroid untuk pengobatan eksim adalah solusi yang tepat. Ada berbagai jenis kortikosteroid, dan efektivitas penggunaan jenis kortikosteroid tertentu untuk eksim tergantung pada potensi obat dan tingkat keparahan kondisinya.

Eksim adalah kondisi kulit di mana seseorang mengalami kulit yang meradang, gatal dan merah. Terkadang kondisinya bisa memburuk dan seseorang akan menunjukkan lepuh atau lesi yang mengeluarkan cairan. Bila kondisinya menutupi lebih dari 20% tubuh, orang yang terkena bahkan bisa mengalami rasa sakit. Penyebab eksim tidak diketahui dan tidak ada obat untuk kondisi tersebut. Dengan demikian, tujuan pengobatan eksim adalah untuk mencegah kondisi menjadi lebih buruk, serta untuk meredakan gejala.

Tanda pertama eksim sering gatal. Ketika seseorang merespons gatal dengan menggaruk, ruam berkembang di daerah yang terkena. Sebagai tindakan pencegahan, dan dengan bentuk eksim ringan, seseorang dapat menggunakan kompres dingin dan pelembab pada area yang terkena untuk mencegah kondisi memburuk. Jika kondisi menjadi meradang, langkah pengobatan selanjutnya adalah menggunakan obat-obatan.

Seorang dokter biasanya akan meresepkan kortikosteroid topikal untuk eksim. Kortikosteroid topikal termasuk krim, losion dan salep. Secara umum, pengobatan eksim hanya berlangsung sampai ruam hilang. Kerangka waktu ini dapat berkisar antara tujuh hari hingga tiga minggu, meskipun beberapa orang memiliki kasus kronis dari kondisi tersebut. Kortikosteroid oral atau suntikan kortikosteroid hanya digunakan bila kondisinya terlalu parah atau bila tidak merespons kortikosteroid topikal.

Kortikosteroid datang dalam berbagai tingkat potensi. Biasanya, dokter akan meresepkan kortikosteroid untuk eksim dalam dosis efektif paling ringan. Jika kondisi membutuhkan potensi yang lebih tinggi, dokter mungkin meresepkan kortikosteroid potensi tinggi untuk waktu yang terbatas dan kemudian mengubah resep kembali ke bentuk potensi rendah. Misalnya, kondisi seseorang mungkin tiba-tiba bergejolak. Setelah mengobati kondisi yang memburuk, orang yang terkena kemudian akan melanjutkan dosis yang lebih ringan.

Berhati-hati tentang berapa banyak kortikosteroid yang dikonsumsi seseorang adalah penting karena kortikosteroid berpotensi menyebabkan efek samping yang parah, tergantung pada dosis dan lama penggunaan. Efek samping kortikosteroid bervariasi dari orang ke orang. Contoh efek samping termasuk pertumbuhan tertunda, glaukoma dan tekanan darah tinggi. Selain itu, efek samping juga termasuk osteoporosis, efek kulit dan penambahan berat badan.