Seberapa Efektif Gabapentin untuk Nyeri Neuropatik?

Gabapentin untuk nyeri neuropatik terbukti sangat efektif bila digunakan dengan benar. Nyeri neuropatik mengacu pada nyeri saraf dan dapat sangat melemahkan dan mempengaruhi kualitas hidup penderita secara signifikan. Ini terjadi paling sering pada pasien dengan diabetes dan setelah infeksi herpes seperti herpes zoster. Gabapentin untuk nyeri neuropatik tersedia di sebagian besar negara dengan resep saja dan mungkin dikenal dengan nama dagang yang berbeda di negara yang berbeda, menurut produsen.

Nyeri neuropatik, sering disebut sebagai neuralgia postherpetik ketika terjadi setelah infeksi herpes zoster (herpes zoster), terjadi karena kerusakan saraf selama infeksi. Hal ini dapat menyebabkan berbagai gejala termasuk nyeri terbakar, kepekaan terhadap sentuhan ringan atau pakaian, gatal atau mati rasa dan dapat berlangsung selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Pengobatan seringkali sulit dan mungkin termasuk penggunaan analgesik, antidepresan trisiklik dan obat antiepilepsi, seperti gabapentin.

Gabapentin paling sering digunakan untuk mengobati beberapa jenis epilepsi. Tidak sepenuhnya dipahami bagaimana gabapentin untuk nyeri neuropatik bekerja tetapi banyak penelitian telah menunjukkan bahwa itu efektif untuk indikasi ini. Karena kesulitan yang sering dialami dalam mencoba mengendalikan nyeri neuropatik, dokter yang merawat mungkin mencoba obat yang berbeda dari kelas yang berbeda sampai kontrol nyeri tercapai. Dalam beberapa kasus ini mungkin memerlukan penggunaan banyak obat secara bersamaan.

Saat menggunakan gabapentin, dokter biasanya akan memulai dengan dosis rendah dan meningkatkan dosis secara perlahan selama beberapa hari, memantau respons mereka terhadap obat dan toleransi terhadap potensi efek samping. Efek samping gabapentin mungkin termasuk kantuk, pusing, sakit kepala, mual dan muntah. Disarankan bahwa mengemudi dan pengoperasian mesin berat dihindari sampai dosis pemeliharaan ditetapkan, dan respons pasien diketahui.

Dosis yang ditentukan dan interval dosis gabapentin untuk nyeri neuropatik tidak boleh dilampaui tanpa diskusi dengan dokter yang meresepkan. Tergantung pada tingkat keparahan rasa sakit dan respons orang tersebut, terapi dengan gabapentin mungkin bersifat jangka panjang. Obat tidak boleh dihentikan secara tiba-tiba, melainkan ditarik perlahan-lahan dengan dosis yang meruncing, di bawah pengawasan dokter.

Obat lain, termasuk obat homeopati, over-the-counter dan komplementer harus didiskusikan dengan dokter yang meresepkan sebelum memulai gabapentin untuk nyeri neuropatik karena interaksi dapat terjadi dengan obat lain. Kondisi klinis yang mendasari juga harus diungkapkan karena dapat dikontraindikasikan pada orang dengan beberapa kondisi medis. Kehamilan, kehamilan yang diinginkan dan menyusui juga harus didiskusikan.